[ad_1]

INFONESIA.ME – CEO Ripple, Brad Garlinghouse, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai potensi terjadinya Black Swan occasion yang dapat memengaruhi Tether (USDT). Istilah “Black Swan” menggambarkan kejadian langka dan tak terduga yang mempunyai mempunyai pengaruh pada besar pada pasar keuangan. Menurut Garlinghouse, ketidakpastian di pasar kripto semakin meningkat, dan ia lihat adanya risiko yang signifikan terkait stabilitas Tether.

Garlinghouse mengeluarkan peringatan ini pada Mei 2024, terutama setelah muncul laporan bahwa Tether mungkin saja sedang berada di bawah pengawasan ketat oleh pemerintah Amerika Serikat. Meski demikian CEO Tether, Paolo Ardoino, menyangkal laporan tersebut, Garlinghouse tetap memperingatkan bahwa sebuah krisis di Tether bisa mempunyai efek domino pada pasar kripto, terutama mengingat peran penting USDT sebagai stablecoin utama.

Jika Black Swan occasion benar-benar terjadi pada Tether, dampaknya dapat memicu kepanikan besar, di mana para investor mungkin saja menarik dana secara besar-besaran dari pasar kripto. Hal ini bisa dikarenakan volatilitas tinggi pada aset seperti Bitcoin dan Ethereum, serta berpotensi menurunkan likuiditas. Untuk menghadapi skenario semacam ini, Garlinghouse menyarankan investor mempertimbangkan strategi diversifikasi dan manajemen risiko, termasuk pendekatan barbell yang diperkenalkan oleh Nassim Taleb.

Sebagai tambahan, Garlinghouse menyarankan para pelaku pasar untuk lebih berhati-hati menghadapi ketidakpastian dalam dunia kripto. Peringatan ini diharapkan bisa meningkatkan kesadaran investor mengenai potensi risiko sistemik di sektor ini.

Sumber : VRITIMES

member

[ad_2]

Source link