INFONESIA.ME – Transformasi virtual telah membawa perubahan besar dalam industri musik, baik secara global maupun nasional. Dalam diskusi bertajuk “Maxy Communicate: The Affect of Digitalization on Track Creativity and Distribution,” yang dilaksanakan Maxy Academy, Dean Ray Jonathan, CEO Wahana Media Leisure, membahas mempengaruhi digitalisasi terhadap kreativitas dan distribusi musik. Dengan Sydney Rosalind sebagai moderator, acara ini mengeksplorasi tantangan, peluang, dan inovasi yang sedang mengubah ekosistem musik trendy.

Dean menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan artis independen untuk memasarkan musik mereka langsung dengan menggunakan platform global seperti Spotify dan TikTok tanpa bergantung pada label besar. Inovasi ini juga menciptakan sistem monetisasi yang lebih transparan dengan menggunakan royalti dan kemitraan dengan platform streaming. Di Indonesia, musisi lokal kini mampu bersaing di pasar internasional hanya dengan mendapatkan keuntungan dari media sosial dan platform virtual lainnya.

Teknologi turut menjadi mitra penting dalam menciptakan karya dan membangun non-public branding artis. Media sosial seperti TikTok dan Instagram membantu musisi terhubung secara emosional dengan audiens, sementara itu AI berperan dalam produksi musik sampai analisis preferensi pendengar. Dean juga menyampaikan potensi masa depan teknologi seperti Digital Truth (VR) untuk menghadirkan pengalaman konser digital yang imersif.

Sebagai penutup, Dean dan Sydney menekankan pentingnya menjaga esensi musik yang menyentuh hati pendengar dalam perjalanan eksplorasi teknologi. Mereka mengajak generasi kreatif untuk terus belajar, berkolaborasi, dan menikmati proses kreatif dalam mendapatkan keuntungan dari peluang besar dari dunia virtual.

Sumber : VRITIMES

member



Source link