Infonesia.me |Kab.Bandung // Desa Cangkuang Wetan di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, mencuri perhatian publik secara nasional , setelah sukses mendirikan Koperasi Desa Merah Putih dan menghadirkan inovasi pengelolaan sampah rumah tangga yang berdampak langsung pada kesejahteraan warganya.

Tak tanggung-tanggung, Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, hadir langsung ke lokasi desa Cangkuang wetan untuk meresmikan sejumlah program unggulan desa Cangkuang wetan. pada kamis 15/05/2025.

Dalam kunjungan itu, Menteri Zulkifli Hasan meresmikan pembukaan poliklinik dan apotek desa yang menjadi bagian dari program kerja koperasi desa . Koperasi Desa Merah Putih itu sendiri baru saja dibentuk sehari sebelumnya, melalui Musyawarah Desa (Musdes) pada 14 Mei. Menariknya, hanya berselang satu hari, sertifikat legalitas koperasi dari Kemenkumham sudah terbit, sebuah proses yang biasanya memakan waktu yang begitu lebih lama.

Kepala Desa Cangkuang Wetan, Asep Kusmiadi S.Pd, mengungkapkan rasa haru dan syukurnya atas pencapaian ini.

“Alhamdulillah, ini sebuah kehormatan besar. Bapak Menteri datang langsung ke desa kami untuk menyaksikan peluncuran poliklinik dan apotek, yang merupakan bagian dari program koperasi merah putih, Ini semua berawal dari semangat gotong royong warga dalam Musdes kemarin,” ujar Asep.

member

Kecepatan dan kesiapan Desa Cangkuang Wetan dalam membentuk koperasi desa ini sejalan dengan program pemerintah pusat, yang menargetkan seluruh desa dan kelurahan di Indonesia sudah memiliki Koperasi Merah Putih sebelum akhir Mei 2025. Desa ini berhasil menjadi desa pelopor dengan legalitas lengkap dan program kerja nyata yang langsung berjalan.

Namun, tidak hanya koperasi desa merah putih dan fasilitas kesehatan , yang menjadi sorotan utama ,terkait Pengelolaan sampah yang inovatif dan berorientasi pada pemberdayaan ekonomi warga juga menjadi daya tarik utama.

Desa Cangkuang Wetan ini mengolah sampah rumah tangga menjadi produk yang bermanfaat, seperti bahan bakar minyak (BBM) dan gas. Hasil dari proses ini kemudian disalurkan kembali kepada warga, khususnya ibu-ibu rumah tangga, dalam bentuk isi ulang gas gratis bagi mereka yang menabung sampah di bank sampah desa Cangkuang wetan” Tanginas”.

Desa Cangkuang Wetan ini, ingin membuktikan bahwa sampah bukan hanya limbah, tapi juga sumber daya . dan warga bisa menabung sampah, hasilnya bisa mereka nikmati dalam bentuk kebutuhan sehari-hari,” jelas Asep.

Program ini mengadopsi konsep ekonomi sirkular, di mana sampah yang telah dipilah tidak hanya bernilai ekonomi, tetapi juga menjadi alat pemberdayaan masyarakat. Bahkan, sebagian besar anggota koperasi berasal dari para nasabah bank sampah desa. Untuk mendorong partisipasi lebih luas, desa juga menerapkan sistem insentif dan cashback bagi warga yang aktif memilah dan menyetorkan sampahnya.

Prestasi Desa Cangkuang Wetan tidak datang secara instan. Sebelumnya, desa ini sudah menjadi tujuan kunjungan dari berbagai pejabat pemerintah kota, kabupaten, hingga provinsi luar daerah, karena keberhasilannya mengintegrasikan program lingkungan dengan kesejahteraan ekonomi warga.

Kehadiran yang membuat Bapak Menteri, tertarik adalah karena semua ini berjalan bersama: koperasi aktif, pengelolaan sampah hidup, dan sekarang layanan kesehatan juga hadir. Desa menjadi tempat tumbuhnya solusi, bukan hanya masalah,” tutur Asep.

Melihat antusiasme warga dan keberhasilan program yang berjalan, Pemerintah Desa Cangkuang Wetan sudah menyiapkan langkah berikutnya: mengembangkan teknologi pengolahan sampah untuk menghasilkan listrik dan air uap destilasi steril dari hasil pembakaran sampah. Ini akan menjadi tahap lanjutan dari mimpi besar menjadikan desa mandiri energi dan mandiri secara ekonomi kerakyatan

Kami ingin desa Cangkuang wetan ini menjadi contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari bawah. Ketika desa bergerak, bangsa ini ikut maju” pungkasnya, kades Asep.

 

Jurnalis   : Yans.

Editor       : Infonesia. me