Telkom Indonesia dengan menggunakan program Indigo sukses menggelar acara Chief’s Communicate dan Play-Check game pada Senin, 30 September 2024 di Telkom Landmark Tower Jakarta. Acara yang bertajuk “Discovering Your Game’s Candy Spot: Product Marketplace Have compatibility for Game Studio” menghadirkan CEO dari Nuon Virtual Indonesia, Evos E-sport, dan Program Coordinator Kementerian Komunikasi dan Informatika RI yang membahas strategi untuk sampai Product Marketplace Have compatibility bagi startup gim.  

Dalam upaya memberi dorongan untuk pertumbuhan industri game di Indonesia, khususnya dalam perjalanan pasar yang kompetitif, Indigo mengadakan acara Chief’s Communicate dan Play-Check sebagai upaya untuk mempercepatnya perkembangan industri gim di tanah air. Acara ini bertujuan untuk membantu studio game, termasuk startup lokal, dalam menghadapi tantangan pemasaran yang efektif serta meningkatkan daya saing mereka di pasar domestik. Selain itu,  acara ini juga menjadi wadah untuk berbagi strategi pemasaran yang efektif agar studio-studio game lokal bisa lebih kompetitif di pasar global.

Dari kiri ke kanan: Farida Dian (Business Community Lead Indigo - Jakarta), Patricia Eugene Gaspersz (Senior Manager Indigo), Aris Sudewo (CEO Nuon Digital Indonesia), Luat Sihombing (Program Coordinator for Game, Animation, and New Technology Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), serta Hartman Harris (Co-Founder dan CEO EVOS) dalam acara Indigo Leader's Talk and Game Play-Test.
Dari kiri ke kanan: Farida Dian (Commercial Group Lead Indigo – Jakarta), Patricia Eugene Gaspersz (Senior Supervisor Indigo), Aris Sudewo (CEO Nuon Virtual Indonesia), Luat Sihombing (Program Coordinator for Game, Animation, and New Generation Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), serta Hartman Harris (Co-Founder dan CEO EVOS) dalam acara Indigo Chief’s Communicate and Game Play-Check.

Rangkaian acara terdiri dari sesi talkshow dari pembicara-pembicara terkemuka di industri gim seperti Aris Sudewo (CEO Nuon Virtual Indonesia), Luat Sihombing (Program Coordinator for Game, Animation, and New Generation Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia), serta Hartman Harris (Co-Founder dan CEO EVOS), yang membahas strategi untuk sampai Product Marketplace Have compatibility bagi startup gim, dan sesi play-test.

Aris Sudewo, CEO Nuon, menyampaikan, “Pasar gim di Indonesia untuk saat ini sangat kompetitif, untuk alasan itu penting bagi studio gim untuk mempunyai keunikan tersendiri. Di Nuon, kami berkomitmen memberi dorongan untuk studio binaan kami dalam sampai Product Marketplace Have compatibility dengan memberikan akses kepada comments langsung dari pengguna. Kami memberikan kesempatan dengan menggunakan berbagai occasion, baik inside maupun eksternal, untuk membantu studio mengembangkan produk yang relevan dan inovatif.”

“Tren dalam industri gim sangat fluktuatif, dan iterasi yang tak henti-hentinya adalah kunci untuk mempertahankan positioning produk gim dalam perjalanan pasar yang kompetitif. Pemerintah berperan penting dalam memberi dorongan untuk pertumbuhan ekosistem gim lokal dengan menggunakan kebijakan dan regulasi yang memadai, agar studio gim Indonesia bisa terus berkembang.”, ucap Luat Sihombing, sebagai Ketua Tim Program Game, Animasi, dan Teknologi Baru Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia.

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };

Pada sesi Play-Check, para peserta diajak untuk melakukan game Play-Check beberapa gim, seperti “Demyth” dari Anigma Verse, “Wanaloka” dari Digikagi, “Ghost Inc” dari Sankalpa Video games, “Seed of Galunggung” dari Cikara Studio, “Final One : In the back of the Selection” dari Dragon Emperor Studio,  “Luxman Moonlit Marketplace” dari Internal Sight Video games, “Null Horizons” dari Hexa Play, “Red Covenant” dari Forge Amusing dan “DreadHaunt” dari Virtual Happiness dan Nuon Video games. Schedule ini disambut antusias oleh peserta yang turut berinteraksi langsung dengan para pengembang semasa sesi Play-Check.

Lebih lanjut, Patricia Gaspersz, Senior Supervisor Indigo, menyampaikan, “Acara ini bertujuan untuk mempertemukan ekosistem gim di Jakarta, memberikan wawasan penting terkait Product Marketplace Have compatibility bagi studio gim, serta menjadi wadah bagi studio gim untuk dapatkan umpan balik langsung dari komunitas. Ini adalah langkah penting dari program Indigo sebagai bentuk partisipasi dalam memberi dorongan untuk Perpres No. 19 Tahun 2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional.” 


Lebih dari 50 peserta turut hadir dalam acara ini, dengan mayoritas dari peserta adalah mahasiswa dan komunitas gim lokal, dengan berkolaborasi dengan 9 komunitas gim lokal, yaitu Asosiasi Game Indonesia, Indie Video games Staff Indonesia (IGGI), Bangkit Bersama Ekraf (BEBEK), Gamedev Bogor, Gamedev Tangerang, Petanikode, Binus GAT, dan Gametech Polimedia, dan Selasar Game Design. Antusiasme para peserta mencerminkan tingginya minat terhadap industri gim, serta keinginan untuk belajar dari para pemimpin industri yang berpengalaman.

“Sangat bersenang-senang mematuhi acara ini, sebab di acara ini saya dapatkan dalam jumlah besar perception dan inspirasi, serta juga dapat mencoba berbagai macam gim yang menarik.“ Kiki, CEO Souvenir Game Studio, salah satu partisipan yang hadir di acara ini.

Dengan cara Chief’s Communicate and Play-Check, Indigo mengharapkan bisa terus memberi dorongan untuk inovasi dan kolaborasi antara para pemimpin industri dan generasi muda di bidang teknologi gim. Acara seminar dan game Play-Check yang diselenggarakan di Jakarta ini adalah salah satu bentuk dukungan Telkom dalam memajukan studio gim di Indonesia, yang terlepas dari segalanya mendorong mereka untuk mengembangkan gim yang bisa bersaing di pasar global.


Sumber: vritimes