INFONESIA.ME –ย Harga emas merasakan kenaikan tipis pada akhir perdagangan Rabu (13/2) di sesi Amerika Utara. Pernyataan Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, menegaskan bahwa kebijakan moneter masih harus segera tetap ketat sebab tekanan inflasi yang terus meningkat. Saat ini, kebijakan tarif yang lebih tinggi dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump turut menambah ketidakpastian di pasar. Pergerakan harga emas (XAU/USD) berada di sekitar $2.897, sepertinya tidak jauh dengan cara yang lain dari sesi sebelumnya.
Analisis teknikal dari Dupoin Indonesia memperlihatkan bahwa tren bullish masih mendominasi harga emas, dengan potensi kenaikan ke stage $2.941. Tetapi, jika terjadi pembalikan arah, harga emas dapat terkoreksi sampai $2.882. Meski demikian inflasi Amerika Serikat meningkat di atas 3% pada Januari, harga emas tetap mencoba untuk rebound di stage $2.900. Saat ini, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed mulai melemah setelah rilis knowledge paling kekinian yang mengindikasikan inflasi masih berada di atas perkiraan.
Pasar sebelumnya memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 40 foundation poin sampai akhir tahun, namun setelah knowledge inflasi paling kekinian dirilis, ekspektasi itu turun menjadi 30 foundation poin. Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat naik menjadi 4,635%, sementara waktu imbal hasil riil meningkat ke 2,157%, yang menjadi tantangan bagi kenaikan harga emas. Pernyataan pejabat The Fed menegaskan bahwa inflasi diprediksi baru akan hingga goal 2% pada tahun 2026, dengan begitu kebijakan moneter ketat kemungkinan bertahan lebih lama.
Meski demikian tekanan inflasi dan kebijakan moneter yang ketat membebani harga emas, tren bullish jangka pendek masih bertahan. Jika momentum penguatan tetap terjaga, emas berpotensi menguji stage $2.941. Tetapi, jika inflasi terus meningkat, peluang pemangkasan suku bunga akan semakin kecil, yang bisa menekan harga emas. Alternatifnya, ketidakpastian pasar terhadap kebijakan moneter Amerika Serikat dan kemungkinan perubahan sikap The Fed bisa menjadi faktor pendukung bagi emas untuk kembali menguat.
Sumber : VRITIMES
