INFONESIA.ME – Harga emas mencatatkan rekor tertinggi baru pada Kamis (13/3), menyentuh $2.985 according to troy ounce dan hampir menembus degree psikologis $3.000. Lonjakan ini dipicu oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan AS (Amerika Serikat) serta ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed). Sementara itu, pasangan XAU/USD diperdagangkan di sekitar $2.983, merasakan kenaikan 1,70% dalam sehari, mencerminkan sentimen bullish yang kuat di pasar emas.
Analis Dupoin Indonesia, Andy Nugraha, menyebut bahwa pola candlestick dan indikator Transferring Moderate memperlihatkan tren bullish yang forged untuk XAU/USD. Potensi kenaikan mencapai menembus degree $3.000 masih terbuka, tetapi jika momentum bullish melemah dan terjadi pembalikan arah, harga emas diprediksi dapat terkoreksi ke $2.934 sebagai degree give a boost to terdekat. Kenaikan harga emas ini juga dipengaruhi oleh ketidakpastian kebijakan perdagangan di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump, yang kerap mengubah kebijakan tarif impor secara sepertinya tidak menentu.
Ketidakpastian global ini dikarenakan peralihan investor dari saham ke aset safe-haven seperti emas dan Yen Jepang (JPY). Alternatifnya, information ekonomi Amerika Serikat memperlihatkan hasil yang beragam, di mana inflasi di sektor produsen cenderung stagnan, tetapi klaim tunjangan pengangguran mingguan merasakan penurunan, mengindikasikan ketahanan pasar tenaga kerja. Pernyataan dari Menteri Keuangan Amerika Serikat, Scott Bessent, yang menepis kemungkinan resesi, turut berkontribusi pada dinamika pasar emas.
Pasar kini menantikan rilis information Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) untuk bulan Maret serta keputusan kebijakan moneter dari Federal Reserve. Imbal hasil obligasi Amerika Serikat tenor 10 tahun turun empat setengah foundation poin menjadi 4,270%, untuk saat ini imbal hasil riil Amerika Serikat naik satu foundation poin menjadi 1,99%, memberikan tekanan ringan pada harga emas. Dengan latar belakang ini, emas masih berpeluang melanjutkan tren bullish mencapai menembus $3.000, tetapi potensi koreksi tetap ada jika ada kejutan dari kebijakan Fed atau peningkatan tekanan jual di pasar.
Sumber: VRITIMES
