INFONESIA.ME – Harga emas memperlihatkan kenaikan pada awal pekan setelah merasakan penurunan signifikan semasa dua minggu berturut-turut. Penurunan ini menandai penurunan mingguan pertama sejauh tahun, yang mengindikasikan perubahan tren pasar logam mulia. Kenaikan harga emas ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap ketidakpastian global, mendorong mereka untuk beralih ke aset secure haven seperti emas.

Ketidakpastian dalam perdagangan internasional dan kondisi ekonomi Amerika Serikat yang masih labil turut mendorong permintaan emas. Investor semakin cemas terhadap potensi risiko yang bisa muncul secara tidak menduga, dengan begitu untuk memilih emas sebagai sarana perlindungan. Selain itu, pasar juga menantikan keputusan penting dari Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga, yang diharapkan bisa memengaruhi harga emas lebih lanjut.

Pada hari terakhir perdagangan, harga emas di pasar spot melonjak sebesar 2,2% menjadi USD $3.311,88 according to ons, didorong oleh pelemahan dolar Amerika Serikat. Dolar yang melemah membuat emas lebih terjangkau bagi pembeli internasional, meningkatkan permintaannya. Spekulasi mengenai kebijakan moneter Amerika Serikat, seperti kemungkinan penundaan kenaikan suku bunga, semakin memperkuat sentimen positif terhadap logam mulia tersebut.

Selain emas, logam mulia lainnya seperti perak, platinum, dan paladium juga memperlihatkan kenaikan harga. Peningkatan ini terjadi dalam perjalanan ketidakpastian kebijakan moneter Amerika Serikat, dengan dalam jumlah besar investor yang membuat spesialisasi knowledge ekonomi paling kekinian dari Amerika Serikat. Laporan ketenagakerjaan yang memperlihatkan hasil lebih baik dari perkiraan semakin memperkuat spekulasi tentang kemungkinan perubahan kebijakan suku bunga oleh The Fed, yang akan memengaruhi pergerakan pasar logam mulia.

Sumber: VRITIMES

member



Source link