INFONESIA.ME – Ethereum (ETH) baru saja merasakan penurunan signifikan dari $2.500 ke $1.800, menyentuh degree terendah sejak November 2023. Pada 14 Maret 2025, harga ETH/USDT di Bittime tercatat di $1.894,93, naik tipis +1,38% dalam sehari, tetapi masih anjlok 52,24% dalam setahun terakhir. Ethereum sementara waktu telah turun -61,21% dari degree tertinggi sejauh masa (ATH) di $4.891,70 yang tercapai pada 16 November 2021.
Penurunan harga ini dipengaruhi oleh tekanan pasar dan persaingan ketat dari blockchain lain seperti Solana, Berachain, dan Hyperliquid yang mulai menarik lebih cukup banyak likuiditas. Harapan besar bagi Ethereum terletak pada improve Pectra yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi jaringan dan daya saing. Tetapi, dampaknya masih belum terasa signifikan akibat masalah interoperabilitas antar solusi layer-2 dan laporan tentang blok kosong di testnet Ethereum.
Minat investor institusional terhadap Ethereum juga terlihat lesu. Information dari Farside Buyers memperlihatkan bahwa ETF Ethereum spot di Amerika Serikat merasakan arus keluar dana besar dalam dua pekan terakhir, termasuk penarikan sebesar $94,3 juta pada 26 Februari 2025. Selain itu, aktivitas on-chain yang rendah membuat mekanisme burn-fee Ethereum sepertinya tidak berjalan optimum, dengan begitu ETH menjadi inflasioner dan kurang menarik sebagai aset jangka panjang.
Meski menghadapi tantangan besar, Ethereum masih berpotensi untuk kembali ke degree $2.500 jika improve Pectra memberikan memiliki pengaruh pada positif, investor institusional kembali memperlihatkan minat, dan aktivitas on-chain meningkat. Jika Ethereum gagal memperbaiki ketiga faktor ini, harganya dapat terus tertekan oleh blockchain yang lebih efisien. Tetap pantau perkembangan terkini Ethereum di Bittime Weblog untuk analisis dan informasi paling kekinian.
Sumber: VRITIMES
