[ad_1]

INFONESIA.ME – Hendy Tan, seorang lulusan S2 Teknik Sipil, untuk membuat pilihan untuk meninggalkan karir sebagai konsultan engineering dan beralih menjadi pengajar komunitas buying and selling. Meski demikian keputusannya tersebut terkesan berisiko, Hendy meraih kesuksesan yang tak hanya beruntung secara materi, namun juga secara non secular. Ia membuat keputusan untuk berbagi pengetahuan buying and selling, sepertinya tidak hanya demi keuntungan pribadi, namun agar orang lain sepertinya tidak terjebak dalam investasi yang salah.

Antar-jemput Hendy ke dunia buying and selling berawal sejak ia berusia 16 tahun, setelah mendengar cerita seorang guru geografi yang menambah penghasilan dengan menggunakan buying and selling foreign exchange. Meski awalnya tradingnya penuh dengan kegagalan, Hendy mulai menyadari pentingnya ilmu dan disiplin dalam dunia buying and selling. Ia kemudian memperdalam pemahaman tentang analisis pasar, manajemen risiko, serta pentingnya pengendalian emosi dan ekspektasi yang realistis.

Meski demikian ia sempat meragukan pilihan hidupnya, Hendy terus mengajarkan dan berbagi ilmu buying and selling dengan menggunakan media sosial, yang menarik dalam jumlah besar pengikut. Pada titik tertentu, ia harus segera untuk membuat pilihan antara melanjutkan karir stabil sebagai konsultan teknik atau mengejar passionnya dalam mengajar buying and selling. Hendy untuk membuat pilihan untuk terus berjuang, meski demikian pada awalnya bisnisnya sempat sepertinya tidak stabil dan ia hampir menyerah.

Pada akhirnya, Hendy menemukan metode buying and selling sederhana yang bisa dimengerti oleh dalam jumlah besar orang, bahkan oleh mereka yang sepertinya tidak mempunyai latar belakang finansial. Metode kotak-kotak yang ia ciptakan memungkinkan para pemula untuk belajar dengan mudah. Dengan ketekunan dan semangat berbagi, Hendy kini berhasil membantu ribuan orang memahami dunia buying and selling dan menghindari kesalahan-kesalahan yang pernah ia buat.

Sumber : VRITIMES

member

[ad_2]

Source link