INFONESIA.ME – Buying and selling crypto menawarkan peluang keuntungan besar, tetapi dalam jumlah besar dealer, terutama pemula, terus menerus merugi karena itu kesalahan-kesalahan yang dapat dihindari. Salah satu kesalahan umum adalah overtrading, yaitu terlalu terus menerus melakukan transaksi demi mencari tau keuntungan lebih. Seandainya saja, overtrading malah dapat meningkatkan biaya transaksi dan membuat dealer memutuskan yang terburu-buru. Solusinya adalah membuat jadwal buying and selling dan fokus pada analisis berkualitas daripada kuantitas transaksi.

Kesalahan lain yang terus menerus terjadi adalah mengabaikan manajemen risiko. Cukup banyak dealer sepertinya tidak menetapkan stop-loss atau batas kerugian, dengan begitu rentan merasakan kerugian besar yang pada nyatanya dapat dicegah. Penting untuk setiap saat menetapkan stop-loss pada setiap transaksi agar risiko dapat dikendalikan dengan lebih baik. Selain itu, buying and selling tanpa pemahaman yang memadai tentang pasar crypto juga berisiko. Sebelum terjun, meluangkan waktu untuk mempelajari analisis teknikal dan basic agar keputusan buying and selling lebih terinformasi.

Emosi juga menjadi faktor yang terus menerus membuat dealer memutuskan yang sepertinya tidak rasional. Ketakutan dan keserakahan bisa dikarenakan dealer menjual terlalu cepat atau menahan aset yang harganya sudah turun. Solusi untuk masalah ini adalah mengatur emosi dan setiap saat berpegang pada analisis yang matang. FOMO (Concern of Lacking Out) juga kerap membuat dealer terburu-buru membeli aset tanpa analisis hanya karena itu harganya sedang naik, yang dapat berujung pada kerugian jika harga tidak menduga turun.

Untuk memberi dorongan untuk pengalaman buying and selling yang lebih baik, platform seperti Bittime menawarkan fitur lengkap bagi pemula maupun profesional, serta menyediakan informasi seputar perkembangan crypto di Bittime Weblog. Selain itu, PT Global Karya Wisesa dengan menggunakan token Palapa (PLPA) berkomitmen mendorong adopsi blockchain di Indonesia. Token PLPA, yang terdaftar di Bappebti, dibangun di atas blockchain Ethereum dengan standar ERC-20, menawarkan keamanan dan transparansi dalam transaksi crypto.

Sumber: VRITIMES

member



Source link