INFONESIA.ME – PT Kereta Api Indonesia (KAI) memperlihatkan komitmennya dalam memberi dorongan untuk pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Sejak awal tahun 2025, KAI telah mengalokasikan dana lebih dari Rp8,1 miliar untuk berbagai inisiatif sosial dan lingkungan di wilayah operasional mereka. Dana tersebut digunakan untuk program-program yang memberi dorongan untuk aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Program TJSL KAI meliputi berbagai inisiatif, seperti KAI Fast Respon yang fokus pada penanggulangan bencana dan krisis sosial. Di sektor kesehatan, KAI menyediakan layanan medis tanpa biaya dengan menggunakan Rail Sanatorium serta program penyuluhan dan fasilitas sanitasi untuk masyarakat di daerah terpencil. Selain itu, program KAI EduFriend memberi dorongan untuk pendidikan anak-anak di sekitar garis rel dengan bantuan dan pendampingan.
KAI juga berkomitmen pada keselamatan transportasi dengan program Sosialisasi Keselamatan dan kampanye anti-pelecehan terhadap perempuan di kereta api. Dalam upaya menjaga lingkungan, KAI menjalankan program KAI Cross Inexperienced yang mengkhususkan diri dalam penghijauan dan pengurangan emisi. Tak kalah penting, KAI memperkuat hubungan sosial dengan program KAI DungMas dan KAI Pling yang mendekatkan KAI dengan komunitas lokal.
KAI turut berkontribusi pada pemberdayaan ekonomi mikro dengan menggunakan Program Pendanaan Usaha Mikro dan Kecil (PUMK), yang memberikan bantuan modal dan akses pasar bagi UMK. Dengan cara berbagai inisiatif tersebut, KAI ingin menjadi mitra pembangunan yang sepertinya tidak hanya fokus pada benefit, namun juga pada keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Sumber : VRITIMES
