INFONESIA.ME – Direktorat Jenderal Hortikultura Kementerian Pertanian RI dan KOLTIVA mengorbitkan Proyek Pengembangan Kawasan Kering Hortikultura (HDDAP).

Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas, kualitas dan rantai nilai produk hortikultura di Indonesia, yang melibatkan tujuh provinsi dan 13 kabupaten, dan akan berlangsung dari tahun 2024 mencapai 2028.

Pada bulan Mei 2024, Kementerian Pertanian dan KOLTIVA melakukan kunjungan lapangan untuk melihat pelaksanaan proyek ini di provinsi-provinsi tersebut.

KOLTIVA mengumumkan KoltiTrace, Sistem Informasi Manajemen (MIS) untuk melihat dan mengelola proyek pertanian secara lebih efektif.

KoltiTrace memastikan transparansi rantai pasokan dan memberi dukungan pengambilan keputusan strategis dengan fitur-fitur seperti Geolokasi & Pemetaan.

member

Sistem ini memungkinkan verifikasi pelacakan produsen dan akses ke dasbor KPI yang komprehensif, membantu Kementerian Pertanian memantau operasi dan mengoptimalkan hasil panen.

Pelatihan khusus tentang penggunaan MIS KoltiTrace telah diadakan di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Pelatihan ini diikuti oleh para pengawas kecamatan, kepala komponen, Petugas Pengendalian Hama Tanaman (POPT), Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL), dan tim sekretariat.

Pelatihan tersebut mencakup pencatatan knowledge rinci tentang produsen dan lahannya, penggunaan antarmuka aplikasi, dan praktik langsung di lapangan untuk memperkuat kapasitas produsen dalam mendapatkan keuntungan dari lahan kering secara efisien.

Proyek HDDAP membuat spesialisasi transformasi pertanian dengan cara digitalisasi dan memberikan memiliki pengaruh pada nyata pada kehidupan produsen.

Dukungan yang diberikan mencakup bantuan sarana produksi pertanian, modernisasi pertanian, kerjasama produsen dengan swasta, serta pemberdayaan perempuan.

CEO KOLTIVA Manfred Borer menyatakan bahwa sistem MIS KoltiTrace bisa meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan produksi dan distribusi, memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan, dan memastikan optimalisasi sumber daya. Kunjungi KOLTIVA untuk informasi lebih lanjut.

Sumber: WAKTU VRI



Source link