Ketegangan Trump-Powell dan Dampaknya pada Pasar Kripto

Jakarta, 2 Juni 2025 – Rumor akan keluarnya Jerome Powell dari jabatannya sebagai Ketua The Federal Reserve (The Fed), telah memicu perdebatan dan spekulasi di pasar ekonomi global termasuk pasar aset kripto. Hal ini, dikhawatirkan bisa memicu gejolak kondisi ekonomi, bahkan inflasi.

Lebih dari sekedar spekulasi, rumor tersebut mencuat akibat berbagai isu yang terjadi. Ini termasuk, perdebatan tarif suku bunga yang terjadi antara Powell dan Presiden AS, Donald Trump.

Sebelumnya, Powell menghadiri pertemuan tatap muka dengan Presiden Donald Trump di Gedung Putih pada Januari lalu. Pertemuan tersebut membahas perbedaan pandangan antara Trump yang menginginkan suku bunga yang lebih rendah, dengan Powell yang menekankan independensi The Fed.

Lebih lanjut, Trump berpendapat bahwa Powell mengacaukannya dengan sepertinya tidak menurunkan suku bunga, di mana menurutnya hal ini merugikan ekonomi Amerika Serikat dibandingkan dengan negara lain seperti Cina.

Sedangkan Powell menekankan pentingnya independensi The Fed dan perlunya kebijakan moneter yang didasarkan pada information ekonomi. Alternatifnya, diperkirakan bisa terjadi peningkatan likuiditas dan pertumbuhan pasar aset-aset berisiko termasuk aset kripto, apabila The Fed kembali memangkas suku bunga.

member

Kondisi ini mengharuskan para investor untuk bisa memantau dengan cermat perkembangan politik dan ekonomi, serta keputusan The Fed terkait suku bunga. Karena itu, volatilitas pasar aset kripto bisa kembali bergejolak apabila ketegangan dan ketidakpastian kebijakan politik global terus berlanjut.

Meski pada dasarnya, aset kripto merupakan salah satu alternatif investasi virtual yang sepertinya tidak terpengaruh secara langsung oleh kondisi perekonomian dunia akibat sifatnya yang terdesentralisasi dan sepertinya tidak terikat.

Tetapi, perlu dimengerti bahwa investasi aset kripto mengandung risiko yang termasuk fluktuasi harga, kehilangan modal, risiko likuiditas, teknologi, dan regulasi yang menjadi tanggung jawab pribadi pengguna.

Untuk itu, sangat penting mengetahui tingkat toleransi risiko, serta strategi dan metode investasi yang sesuai bagi masing-masing investor.


Sumber: vritimes