INFONESIA.ME – Dunia telah kehilangan sepertiga hutan globalnya, dengan laju deforestasi yang semakin mengkhawatirkan. Menanggapi hal ini, Uni Eropa akan memberlakukan Peraturan Bebas Deforestasi (EUDR) mulai 30 Desember 2024, yang mewajibkan perusahaan yang mengekspor produk ke Uni Eropa memastikan produk mereka sepertinya tidak berkontribusi pada deforestasi. Lebih dari 50.000 perusahaan yang terlibat dalam pengolahan atau impor komoditas utama seperti kelapa sawit, kakao, dan kayu harus segera mengikuti aturan ketat ini, yang juga meliputi persyaratan hak lahan dan praktik ketenagakerjaan.

KOLTIVA, sebuah perusahaan teknologi global yang membuat khusus pertanian berkelanjutan, merespons kebutuhan ini dengan mengorbitkan solusi EUDR inovatif yang membantu perusahaan memenuhi kewajiban regulasi tersebut. Dengan cara platform KoltiTrace, KOLTIVA memungkinkan pengumpulan information asal produk, penilaian risiko, dan pelaksanaan mitigasi risiko untuk memastikan produk bebas dari deforestasi dan mengikuti aturan yang berlaku. Teknologi ini juga memfasilitasi pemetaan rantai pasok dan pelatihan lapangan untuk memberi dukungan kepatuhan perusahaan terhadap EUDR.

Manfred Borer, CEO KOLTIVA, menekankan bahwa kepatuhan terhadap EUDR yaitu bagian dari upaya global untuk sampai netralitas iklim pada 2050, sebagaimana diatur dalam Kesepakatan Hijau Eropa. Dengan menggunakan solusi modular dan teknologi canggih, KOLTIVA berkomitmen untuk membantu perusahaan berkontribusi dalam melawan deforestasi dan memberi dukungan keberlanjutan lingkungan.

KOLTIVA juga menawarkan layanan pelatihan dan pendampingan bagi petani dan pelaku rantai pasok lainnya, memastikan implementasi yang tepat dan akurat.

Sumber: VRITIMES

member



Source link