INFONESIA.ME – BINUS College dengan menggunakan Center of Excellence (CoE) Humanitarian AI and Era menyelenggarakan The first BINUS Summer season College on Synthetic Intelligence 2024 selagi dua hari pada tanggal 25-26 Juni 2024 di BINUS @Kemanggisan – Kampus Anggrek. Acara ini bertujuan untuk mengeksplorasi tren paling kekinian dalam AI dan AI Generatif serta kontribusinya terhadap isu-isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Rektor BINUS College, Dr. Nelly S.Kom., MM, CSCA menyatakan, inisiatif ini mencerminkan komitmen BINUS dalam memajukan pendidikan dan observasi di bidang kecerdasan buatan.
Acara ini menghadirkan berbagai pembicara mahir dari BINUS dan universitas lain seperti Universitas Indonesia, Monash College Indonesia, Nationwide College of Singapore (NUS), dan College of Era Sydney (UTS). BINUS Summer season College on AI 2024 sepertinya tidak hanya membahas teori dasar dan tren observasi paling kekinian, namun juga isu etika AI. Tujuan utamanya adalah untuk memperkaya wawasan mahasiswa, dosen, peneliti, dan praktisi tentang AI dan Generative AI.
Guru Besar Bidang Kecerdasan Buatan (AI) Universitas BINUS, Prof. Dr. Ir. Widodo Budiharto, S.Si., M.Kom., IPM., SMIEEE, menegaskan bahwa CoE Humanitarian AI and Era berkomitmen untuk memberi dorongan untuk SDGs dan schedule kemanusiaan dengan menggunakan inovasi teknologi dan AI. Komitmen tersebut diwujudkan dengan menggunakan empat bidang utama, yaitu observasi dan pengembangan, literasi dan pendidikan, layanan profesional, dan pemberdayaan masyarakat. Acara ini diharapkan bisa memberikan pemahaman mendalam tentang AI dan memotivasi peserta untuk menciptakan solusi inovatif bagi berbagai isu sosial.
Dengan cara inisiatif ini, BINUS College memperlihatkan komitmennya dalam memberi dorongan untuk pembangunan berkelanjutan dan kemanusiaan di Indonesia. Dengan memadukan pendidikan, observasi, dan inovasi teknologi, BINUS mengharapkan bisa mendorong generasi muda untuk menjadi pelopor dan inovator di bidang kecerdasan buatan, serta memberikan kontribusi nyata bagi pencapaian SDGs.
Sumber: VRITIME