BANDUNG BARAT | InfoNesia.me // Dalam semangat mempererat jalinan silaturahmi dan refleksi perjalanan panjang organisasi kepemudaan, DPD Korps Alumni KNPI Kabupaten Bandung Barat menggelar kegiatan bertajuk
“Milangkala ka-52: Maheutkeun Tatali Wargi, Mageuhkeun Lemah Cai, Ngalangkungan Silaturahmi Alumni KNPI, Mapag Bandung Barat AMANAH.”
Acara ini diselenggarakan pada Sabtu, 26 Juli 2025, bertempat di Sekretariat DPD Alumni KNPI KBB.
Momentum ini menjadi refleksi penting bagi para mantan pengurus KNPI dari berbagai periode, mulai dari tingkat kecamatan hingga nasional.
Hadir sebagai Ketua Korps Alumni KNPI KBB, Lili Supriatna Hambali, yang secara resmi membuka kegiatan dengan penuh semangat dan pemikiran visioner.

“Kami bukan sekadar mengenang, tapi membangun kembali semangat kebersamaan untuk masa depan Bandung Barat. Sekretariat ini bukan sekadar tempat kumpul, tapi rumah besar pemuda dari Danau Saguling yang siap menjadi wadah gagasan konstruktif,” ujar Lili dalam wawancaranya.
Konsolidasi Alumni sebagai Garda Depan Gagasan Daerah
Dalam kepemimpinan barunya periode 2025–2028, Lili menegaskan bahwa Korps Alumni KNPI hadir sebagai kekuatan moral dan intelektual, bukan menjadi beban bagi pemerintah daerah.
Ia menyampaikan bahwa para alumni yang tergabung merupakan mantan pengurus KNPI dari lintas generasi, yang telah melewati batas usia keanggotaan aktif KNPI dan kini berkumpul untuk terus berkontribusi melalui gagasan, saran kebijakan, dan kritik yang membangun.
“Walaupun kami tak lagi muda secara usia organisasi, tapi kami tetap muda dalam semangat dan ide. Kami siap memberi kontribusi berupa masukan, pemikiran, dan solusi atas berbagai problematika di Bandung Barat,” tambah Lili.
Respons terhadap Isu Sosial dan Politik Daerah
Lili juga menyoroti berbagai persoalan aktual yang sedang melanda Kabupaten Bandung Barat, mulai dari kesenjangan sosial, prahara politik, hingga ketidakpastian hukum.
Menurutnya, kehadiran alumni harus menjadi pengingat dan penyeimbang agar ASN dan pejabat publik senantiasa menjaga integritas dan kehati-hatian dalam menjalankan tata kelola keuangan dan pemerintahan.
“Menjadi ASN, menjadi politisi, itu bukan sekadar jabatan. Itu amanah. Maka harus insyaf, berlomba dalam kebaikan, dan menjauhkan diri dari piomongeun (godaan negatif),” ucapnya tegas.
Merespons Pemekaran dan Gejolak Sosial
Dalam forum tersebut, Lili juga menyampaikan pandangan kritis terhadap isu pemekaran wilayah dan gejolak sosial di beberapa titik di KBB. Ia menilai, aspirasi masyarakat tidak boleh dianggap sepele oleh pemerintah daerah. Jika suara pemekaran muncul, berarti ada kegelisahan yang harus segera direspons dengan bijak.
“Jangan anggap enteng suara-suara pemisahan. Kalau tak segera disikapi, ini bisa jadi bom waktu. Pemerintah harus responsif, deteksi dini terhadap potensi konflik sosial itu sangat penting,” ujarnya.
Koperasi Merah Putih dan Peran Pemuda
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Koperasi KBB, yang membahas isu aktual mengenai Koperasi Merah Putih. Lili menegaskan bahwa pemuda harus diberi peran lebih dalam sistem ekonomi kerakyatan ini, karena sebagian besar alumni juga aktif sebagai pengurus koperasi di wilayahnya masing-masing.
Langkah Strategis ke Depan
Dalam waktu dekat, Korps Alumni KNPI akan segera menyusun dan menetapkan program kerja, baik yang bersifat internal organisasi maupun yang akan berkolaborasi dengan pemerintah dan masyarakat.
Lili menutup pernyataannya dengan harapan besar agar KNPI tetap menjadi energi positif bagi regenerasi pemuda dan stabilitas sosial-politik di Bandung Barat.
Jurnalis : An/Red
Editor : InfoNesia. me