KBB|INFONESIA.ME // Rencana keinginan audensi Laskar Anti Korupsi Indonesia Kabupaten Bandung Barat/LAKI-KBB Kamis 7 Agustus 2025 bersama Pimpinan DPRD Jawa Barat dengan menghadirkan Gubernur, Kadis LH Jabar dan Kepala TPS3R diduga dinafikkan alasan sibuk.

Gunawan Rasyid Ketua LAKI KBB ditanya wartawan perihal kelanjutan Audensi dengan Pimpinan DPRD Jawa Barat mengatakan kecewa dengan sikap Pimpinan DPRD Jabar yang mengabaikan kami dengan alasan sibuk sampai dengan akhir Agustus 2025 disampaikan oleh Ade Sudarmadi staf komisi IV hasil arahan pimpinanan DPRD Jabar.

Audensi ini sebagai bentuk persuasif untuk berdiskusi penanganan kerusakan lingkungan Di TPK Sarimukti yang diduga kerugiannya melebihi ilegal mining di Bangka Belitung ratusan triliun termasuk ada dugaan pelanggaran Tipikor.

Berdasarkan fakta sejak berdirinya IPAL sampai dengan Juni 2025, air lindi yang keluar dari outfall IPAL TPK Sarimukti masih kelihatan hitam pekat, bau dan berbusa sementara biaya operasional mencapai 600 juta/bulan berdasarkan keterangan Kepala TPS3R Arif Perdana.

Biaya perbaikan sarana dan prasarana IPAL berkali-kali diperbaiki dengan puluhan miliar termasuk terakhir yang dinyatakan oleh Sekda Jabar mengeluarkan biaya 18 miliar untuk perbaikan IPAL , sementara kajian LAKI KBB penyelesaian air lindi yang digagas terakhir tidak juga akan berhasil karena salah mitigasi.

member

Berdasarkan penelitian Prof. Eti dari IPB air lindi hasil TPK Sarimukti memiliki kandungan 18 jenis limbah berbahaya termasuk pernyataan menteri KKP bahwa ikan hasil dari jaring apung Cirata sudah tidak layak makan karena memiliki kandungan mercury yang sangat tinggi, sementara aliran sungai masuk bendungan jatiluhur yang menjadi sumber PDAM di wilayah Jakarta.

Perlakuan tidak adil ini juga ditunjukkan oleh Dinas LH Jawa Barat dimana jatah pembuangan untuk sampah Bandung Barat hanya 17 rit sementara Kota Bandung mencapai 160 rit lebih, apakah ada permainan ? padahal permohonan dari Pemkab Bandung Barat untuk ditambah menjadi 30 rit ditolak sementara BAU tetesan air lindi dari ratusan truk yang melewati wilayah KBB dihirupnya setiap hari ucapnya.

Dari kejadian diatas LAKI-KBB mencurigai adanya dugaan dijadikan bancakan dan dipastikan terjadi dugaan pelanggaran tindak pidana korupsi, sehingga kami tidak akan berhenti mendorong Gakkum KLH dan Aparat Penegak Hukum/APH untuk melakukan Audit Forensik di TPK Sarimukti untuk kerusakan lingkungan dan dugaan tindak pidana korupsi pungkas Gunawan Rasyid.

 

Jurnalis   : An/Red

Editor      : Infonesia. me