INFONESIA.ME – Lazarus Team adalah kelompok peretas yang terkenal sebab serangan dunia maya yang sangat terorganisir, beroperasi sejak 2009 dan diyakini mempunyai hubungan dengan pemerintah Korea Utara. Kelompok ini terlibat dalam pencurian miliaran dolar melalui teknik peretasan canggih untuk menembus sistem keamanan tingkat tinggi. Mereka mulai dikenal publik setelah meretas Sony Photos pada 2014 sebagai bentuk respons terhadap movie yang memuat kritik terhadap Korea Utara.
Pada tahun 2016, Lazarus Team berhasil mencuri $81 juta dari Financial institution Sentral Bangladesh, yang menargetkan sistem SWIFT yang seharusnya sangat aman. Seiring berkembangnya teknologi blockchain, kelompok ini beralih ke industri kripto dengan mengeksploitasi celah dalam good contract, dompet virtual, dan platform DeFi untuk mencuri dana banyak sekali. Mereka memakai berbagai metode, termasuk phishing, malware, dan eksploitasi celah dalam kode good contract.
Serangan terbesar Lazarus Team di dunia kripto terjadi pada 2022 saat mereka meretas Ronin Community dan mencuri lebih dari $600 juta dalam bentuk ETH dan USDC. Pada 2025, kelompok ini kembali memperlihatkan kekuatannya dengan meretas platform Bybit, mencuri sekitar $1,4 miliar dalam ETH. Dana hasil peretasan tersebut kemudian dicuci dengan menggunakan teknik seperti crypto mixers dan cross-chain swaps untuk menghilangkan jejaknya.
Serangan-serangan ini telah menimbulkan kerugian yang cukup besar, merusak kepercayaan terhadap platform kripto. Laporan memperlihatkan bahwa hasil peretasan digunakan untuk mendanai program nuklir Korea Utara, menambah ketegangan geopolitik. Untuk menghindari ancaman semacam ini, industri kripto perlu meningkatkan sistem keamanan mereka, sementara itu para investor harus segera lebih berhati-hati dan melakukan analisis yang sangat mendalam sebelum terlibat dalam pasar kripto.
Sumber : VRITIMES
