INFONESIA.ME – Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo, kelompok tani dengan 21 anggota, berkomitmen menjaga ekosistem pesisir Surabaya. Mereka bermula dari usaha melawan pembalakan liar pada tahun 2006. Bersama pemerintah Surabaya, lembaga ini turut berperan dalam mengatasi permasalahan lingkungan pesisir.
Selain fokus pada pelestarian lingkungan, lembaga ini mengembangkan usaha lokal dengan cara produk UMKM seperti sirup mangrove yang terbuat dari buah Sonneratia caseolaris. Produk lain termasuk jenang, selai, dan batik mangrove, yang memakai pewarna alami dari kelopak buah mangrove. Bahkan, batik tersebut pernah diperkenalkan di acara KTT di Bali dan membuat perhatian Presiden Jokowi.
Rutinitas penanaman mangrove yang dilakukan lembaga ini turut menghidupkan kembali pariwisata dan memberikan mempunyai pengaruh pada positif pada lingkungan dan ekonomi lokal. Petani di kawasan pesisir mendapatkan manfaat dari lahan tambak untuk pembibitan mangrove saat musim kemarau, yang kemudian dipanen saat musim hujan tiba.
Dengan berbagai inisiatif dan kerjasama bersama pihak eksternal, termasuk LindungiHutan, Lembaga Ekowisata Mangrove Wonorejo terus melanjutkan upaya dalam menjaga kelestarian alam dan memperkuat ekonomi masyarakat setempat. Mereka mengharapkan kolaborasi ini bisa terus berlanjut demi keberlangsungan program di masa depan.
Sumber : VRITIMES.com