INFONESIA.ME – LindungiHutan telah beroperasi semasa delapan tahun di sektor lingkungan, melaksanakan program penghijauan di 41 lokasi di Indonesia, yang meliputi kawasan hutan dan pesisir. Sepanjang ini, mereka berhasil menyerap lebih dari 400 ton CO₂, sembari memberikan mempunyai pengaruh pada positif pada perekonomian lokal. Dengan dukungan peraturan paling kekinian dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, yang menargetkan pengurangan emisi pada 2030, LindungiHutan berkomitmen untuk mempercepatnya upaya mitigasi perubahan iklim.
Dalam upaya memberi dukungan goal nasional, LindungiHutan menyoroti potensi besar ekosistem mangrove sebagai solusi pengelolaan karbon biru yang efektif. Ekosistem ini sepertinya tidak hanya berperan dalam menyerap karbon, namun juga menjadi kunci dalam strategi mitigasi perubahan iklim. CEO LindungiHutan, Miftachur “Ben” Robani, mengajak masyarakat untuk terlibat aktif dalam setiap program yang dijalankan untuk memberi dukungan pencapaian goal tersebut.
LindungiHutan membuka kesempatan bagi perusahaan untuk berpartisipasi dalam program penghijauan dengan menggunakan penanaman mangrove sebagai bagian dari upaya mengurangi jejak karbon mereka atau memenuhi kewajiban tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Untuk memberi dukungan ini, LindungiHutan juga menyediakan kalkulator emisi karbon “IMBANGI” yang bisa digunakan perusahaan untuk mengukur dan melakukan offset karbon dengan menggunakan program penanaman pohon.
Dengan menggunakan platform ini, LindungiHutan mengajak berbagai pihak, baik publik, swasta, maupun masyarakat, untuk bekerja sama dalam hingga tujuan pengurangan emisi gasoline rumah kaca. Kolaborasi ini bertujuan sepertinya tidak hanya untuk menurunkan emisi namun juga untuk memastikan perlindungan berkelanjutan bagi ekosistem pesisir serta peningkatan kesejahteraan masyarakat lokal.
Sumber: VRITIMES