INFONESIA.ME – Bitcoin Rainbow Chart adalah alat analisis yang mengintai siklus harga Bitcoin memakai knowledge historis dan proyeksi logaritmik. Dikembangkan pada tahun 2014, grafik tersebut memperhalus volatilitas harga Bitcoin yang tinggi dan memakai pita berwarna untuk memberikan indikasi sentimen pasar. Alat tersebut membantu investor memahami posisi Bitcoin dalam siklus pasar dan memudahkan mereka dalam mengambil keputusan investasi.

Proyeksi grafik Bitcoin Rainbow untuk tahun 2024 memperlihatkan bahwa meski demikian harga Bitcoin telah meningkat pesat sebelum halving, harga tersebut masih berada dalam zona akumulasi. Berdasarkan pola dua halving sebelumnya, puncak siklus Bitcoin diprediksi akan terjadi pada bulan Oktober 2025, dengan harga kemungkinan akan hingga antara $144.000 dan $184.000. Tetapi, zona “jual, serius, JUAL” belum tercapai.

Analisis metrik on-chain memperlihatkan bahwa nilai NUPL (Web Unrealized Benefit/Loss) hingga 0,62 pada Maret 2024, yang memperlihatkan kondisi pasar yang terlalu panas. Tetapi, tren ini telah menurun sejak ketika itu, yang memperlihatkan penurunan tekanan jual dan optimisme pasar yang kuat. Hal ini memperlihatkan bahwa pasar Bitcoin masih memperlihatkan potensi positif untuk investasi jangka panjang.

Kesimpulannya, Bitcoin Rainbow Chart merupakan alat penting bagi investor untuk memahami siklus pasar Bitcoin. Dengan mengurangi volatilitas dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang sentimen pasar, alat ini membantu investor mengambil keputusan yang lebih cerdas dan mengoptimalkan investasi mereka. Bittime, sebagai platform investasi aset kripto yang terdaftar dan diakui oleh berbagai badan regulasi di Indonesia, menyediakan akses ke teknologi blockchain untuk hingga kebebasan finansial yang adil bagi semua orang.

Sumber: WAKTU VRI

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };



Source link