INFONESIA.ME – Yayasan Rumah Energi (YRE), Sarihusada Generasi Mahardhika (SGM), Danone Ecosystem, dan PRISMA telah menjalankan program Native Milk Sourcing (LMS) sejak tahun 2023. Program ini menyasar petani dan koperasi lokal di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan dengan cara pemberdayaan peternak sapi perah. Konsumsi susu di Indonesia masih rendah, dan produksi susu lokal hanya memenuhi 22-23% dari kebutuhan nasional, dengan begitu negara ini sangat bergantung pada impor susu bubuk.
Program LMS membuat spesialisasi peningkatan kapasitas petani dan koperasi dengan cara pelatihan praktik peternakan yang baik, penguatan infrastruktur, dan pengujian inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu. Tantangan yang dihadapi petani antara lain rendahnya produktivitas ternak, keterbatasan pengetahuan, dan terbatasnya akses terhadap pembiayaan dan teknologi pengelolaan limbah. Penyakit kaki dan mulut (PMK) juga mengurangi produksi susu mencapai 40%.
Koperasi lokal memainkan peran penting dalam pembiayaan dan pengelolaan usaha susu, namun mereka juga menghadapi tantangan serupa dalam pengelolaan dan kesehatan pertanian. Mengingat itu, intervensi perlu dilakukan di kedua belah pihak. Program LMS menyediakan pelatihan dan pendampingan intensif bagi petani susu untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas susu, dan memfasilitasi koperasi dalam pengembangan kapasitas dengan cara pelatihan, akses ke energi biogas terbarukan, dan penyediaan fasilitas pendukung.
Sumanda Tondang, Direktur Eksekutif Yayasan Rumah Energi, menjelaskan bahwa sejak proyek berawal pada Januari 2023, LMS telah berhasil menerapkan praktik peternakan sapi perah yang baik. Program ini diharapkan bisa membantu para peternak sampai ketahanan pangan dan energi dengan cara peningkatan produktivitas dan kualitas susu, serta pengelolaan lingkungan yang lebih baik.
Sumber : WAKTU VRI