INFONESIA.ME – Federal Reserve baru-baru ini membuat keputusan menurunkan suku bunga sebesar 50 foundation poin (bps), langkah penting dalam kebijakan moneter Amerika Serikat. Pemangkasan ini hanya terjadi tiga kali sejauh sejarah dan bertujuan merespons ketidakpastian ekonomi global. Ketua The Fed, Jerome Powell, menjelaskan bahwa penurunan ini diharapkan bisa memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi tanpa menimbulkan inflasi yang berlebihan.

Alasan di balik penurunan suku bunga ini adalah kebutuhan untuk menjaga stabilitas ekonomi Amerika Serikat, meski demikian inflasi sudah mendekati goal 2%. Tekanan eksternal, seperti ketidakpastian geopolitik dan perlambatan di pasar tenaga kerja, menjadi faktor utama di balik keputusan tersebut. The Fed mengharapkan dengan suku bunga yang lebih rendah, konsumsi dan investasi akan meningkat, yang terlepas dari segalanya bisa memperkuat ekonomi.

Mempengaruhi dari pemangkasan suku bunga ini terasa langsung di pasar keuangan, termasuk pasar saham dan crypto. Nilai Bitcoin naik signifikan setelah pengumuman ini, memperlihatkan respons positif dari investor. Tetapi, sejumlah ekonom khawatir kebijakan ini dapat memicu inflasi lebih tinggi di masa yang akan datang atau bahkan memperburuk resesi jika sepertinya tidak dikelola dengan hati-hati.

Langkah ini memperlihatkan komitmen The Fed dalam menjaga stabilitas ekonomi dalam perjalanan tantangan global. Sementara waktu sebagian pihak menyambut baik kebijakan ini, ada pula yang waspadai terhadap potensi mempengaruhi jangka panjangnya. Pasar tenaga kerja dan risiko perlambatan ekonomi akan tetap menjadi perhatian dalam kebijakan berikutnya.

Sumber : VRITIMES

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };



Source link