Kab.Bandung  | InfoNesia.me //

Masjid diharapkan dapat menyatukan berbagai elemen masyarakat melalui program-program yang inklusif, sehingga masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah untuk peningkatan keimanan, melainkan juga sebagai ruang yang menguatkan kebersamaan umat.

Selain itu, mesjid dapat menjadi media silaturahmi bagi masyarakat dalam kegiatan- kegiatan keagamaan yang mampu merangkul seluruh lapisan karena masjid memiliki peran strategis sebagai pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan kebudayaan.

Tri Rahmanto, yang merupakan pengurus DKM sebagai Penasehat Mesjid Miftahul Zanah sekaligus tokoh masyarakat Dayeuh Kolot mengatakan bahwa Mesjid dapat mendorong kolaborasi dalam mengelola sumberdaya, seperti berbagi pengetahuan, pengalaman, atau fasilitas untuk mendukung kegiatan keagamaan dan sosial. Sementara itu, upaya merangkul seluruh lapisan masyarakat, masjid harus bersifat terbuka dan inklusif sehingga semua orang merasa dilibatkan dan diberdayakan.

“Dengan demikian, masjid tidak hanya menjadi tempat ritual keagamaan dalam peningkatan keimanan tetapi juga pendorong transformasi sosial yang menyentuh seluruh kalangan,” ujar Tri dalam acara Rajaban, dalam peningkatan keimanan melalui Kegiatan dalam memakmurkan mesjid yang berlangsung di Mesjid Miftahul Zanah kp.Lamajang Peuntas Desa Citeureup ,Kecamatan Dayeuh Kolot,Kabupaten Bandung, Senin malam (20/01/2025).

member

Lebih lanjut ,Tri Rahmanto dalam kegiatan Rajab bersama masyarakat ini diharapkan dapat menciptakan harmoni sosial, memperkuat ukhuwah Islamiyah dan memastikan bahwa masjid berfungsi sebagai pusat peradaban yang melayani kebutuhan umat di berbagai aspek kehidupan.

Acara ini diharapkan dapat membawa semangat baru dalam pengelolaan masjid. Dengan semangat dimakmurkan dan memakmurkan masjid, masjid sebagai pusat peradaban yang memberdayakan umat secara menyeluruh termasuk Perhimpunan remaja mesjid (PRIMA).

“Dengan acara peningkatan keimanan melalui kegiatan ini akan menjadi ruang inklusif yang mampu membangun keimanan dan keilmuan umat,” imbuhnya.

Tri Rahmanto, mengatakan acara peningkatan Keimanan masyarakat melalui kegiatan Kemakmuran mesjid mencerminkan dua dimensi utama dalam pengelolaan masjid.

Dengan memakmurkan mesjid berarti menjaga kebersihan, keindahan, dan kenyamanan masjid agar jamaah merasa betah beribadah. Sedangkan memakmurkan berarti menghidupkan kegiatan keagamaan seperti kajian, pengajian, serta kegiatan sosial-ekonomi.

Tri Rahmanto, selaku Penasehat mesjid mengatakan kegiatan masjid perlu lebih banyak melibatkan generasi muda karena mereka adalah penerus yang akan menjaga keberlangsungan peran masjid di masa depan.

Dengan melibatkan para pemuda, masjid dapat menjadi tempat yang relevan dan menarik bagi mereka untuk belajar, berkontribusi, serta memperkuat nilai-nilai keislaman dan sosial. Keterlibatan ini juga penting untuk membangun kepedulian generasi muda terhadap kehidupan beragama dan sosial di komunitasnya.

Adapun, pelibatan generasi muda dalam kegiatan masjid dapat mencegah mereka dari pengaruh negatif lingkungan, seperti pergaulan bebas atau penggunaan teknologi secara tidak produktif.

Dengan aktif di masjid, para pemuda mendapatkan lingkungan yang positif dan mendukung, sehingga dapat tumbuh menjadi individu yang berakhlak mulia dan berkontribusi bagi masyarakat,” pungkasnya.

 

Jurnalis.   : Yans.

Editor.      : InfoNesia.me

Sumber.   : Liputan