INFONESIA.ME – Pasar saham Indonesia menghadapi tekanan signifikan, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merasakan penurunan tajam pada sesi pertama perdagangan pada 18 Maret 2025. IHSG turun 5,02%, memicu penghentian untuk saat ini perdagangan, untuk saat ini sebagian besar saham mencatatkan penurunan. Hal ini mencerminkan kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian. Sebaliknya, pasar kripto memperlihatkan perkembangan yang lebih positif, dengan kapitalisasi pasar kripto meningkat sekitar $50 miliar dalam 24 jam terakhir, sampai $2,67 triliun.

Di pasar kripto, Bitcoin diperdagangkan di sekitar $83.166, mendekati stage resistensi utama $85.000. Jika tren positif berlanjut, harga Bitcoin bisa menembus angka ini dalam waktu dekat. Goal kenaikan berikutnya adalah $89.800, dengan kemungkinan harga sampai $92.000. Tetapi, jika tekanan jual meningkat, Bitcoin dapat turun ke stage toughen $80.301. Meski volatilitas tetap ada, pasar kripto memperlihatkan daya tahan yang menarik bagi investor.

Fyqieh Fachrur, analis dari Tokocrypto, menyatakan bahwa perbedaan karakter antara pasar saham yang tengah menghadapi tantangan dan pasar kripto yang memperlihatkan potensi positif bisa menjadi pertimbangan bagi investor. Ia menambahkan bahwa stabilitas pasar kripto semakin didukung oleh regulasi yang berkembang dan adopsi institusional yang terus meningkat, memberikan peluang bagi investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka.

Sementara waktu, keputusan suku bunga dari Federal Reserve (The Fed) yang akan diumumkan pada 19 Maret 2025, menjadi fokus utama pasar. Keputusan tersebut diprediksi akan memengaruhi berbagai aset, termasuk kripto. Meski demikian volatilitas harga jangka pendek tetap ada, tren jangka panjang memperlihatkan bahwa kripto terus menjadi pilihan investasi yang relevan dengan elementary yang semakin kuat.

Sumber: VRITIMES

member



Source link