Tangerang, 17 September 2024 – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Mardyana Listyowati menyampaikan, ekspor merupakan salah satu penopang peningkatan ekonomi nasional. Untuk alasan itu, Kementerian Perdagangan terus mendorong pertumbuhan kinerja ekspor nonmigas nasional, salah satunya dengan kembali menggelar Trade Expo Indonesia ke-39 yang diadakan pada 9-12 Oktober 2024. Kemendag mengajak eksportir tanah air untuk mendapatkan manfaat dari kesempatan ini dengan berpartisipasi untuk memperluas jejaring bisnis dan meraih pasar global.
Hal ini diungkapkan Mardyana saat menjadi narasumber pada Konferensi Pers Trade Expo Indonesia di Indonesia Conference Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD), di Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa, (17/9). Hadir sebagai narasumber lainnya yakni, Vice President Executive Industrial Head Area IV PT Mandiri Heru Prihantoro, Presiden Direktur PT Debindo Multi Adhiwasti Vibiadhi Swasti Pradana, serta Vice President Advertising & Verbal exchange Privy Ratu Rima Novia Rahma.
“Kami mengajak para eksportir tanah air untuk mendapatkan manfaat dari kesempatan ini dengan berpartisipasi pada TEI 2024 guna memperluas jejaring bisnis dan meraih peluang ekspor ke pasar global,” ujar Mardyana.
Mardyana mengungkapkan, tahun ini TEI mengangkat tema “Construct Robust Reference to the Very best of Indonesia”. Tema ini menjadi penghubung dengan gelaran tahun lalu yaitu “Sustainable Trade for Global Financial Resilience”.
“Diharapkan tema tahun ini akan memperkuat kontak dagang dan menjadi langkah cepat menembus pasar ekspor dan meningkatkan kinerja ekspor Indonesia,” kata Mardyana.
Lebih lanjut, Mardyana menjelaskan, TEI untuk membuat pilihan konsep commercial to commercial (B2B) dengan begitu memungkinkan eksportir Indonesia bisa bertatap muka dan berinteraksi langsung dengan patrons potensial dari mancanegara. Pada TEI 2024, Kemendag menargetkan transaksi sebesar USD 15 miliar dari 1.000 peserta. Pameran tahunan ini akan dihadiri 5.000 patrons dari seluruh dunia serta 30.000 pengunjung, baik dalam negeri maupun di luar negeri.
Pameran terbesar di Indonesia ini dibagi dalam tiga zona produk yaitu, Meals, Beverage, and Agricultural Merchandise; Manufacture Merchandise; serta Domicile Residing, Fashion, and Services and products. Selain pameran, TEI ke-39 akan dimeriahkan dengan berbagai rutinitas, yaitu penjajakan kerja sama bisnis (commercial matching), bisnis konseling (commercial counseling), seminar internasional, pertunjukan langsung, dan patrons night time.
“TEI menjadi ajang untuk memperkenalkan produk ekspor bernilai tambah. Penyelenggaraan TEI diharapkan bisa mendorong penetrasi ekspor ke negara-negara yang belum disasar secara maksimal dengan begitu mampu mendongkrak kinerja ekspor nonmigas dalam perjalanan tantangan perlambatan ekonomi global,” terang Mardyana.
Mardyana juga menyampaikan, seperti tahun sebelumnya, TEI ke-39 dijadwalkan dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Upacara pembukaan tersebut juga diramaikan dengan penyerahan Primaniyarta dan Primaduta Award, yaitu penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah Indonesia kepada para eksportir dan importir berkinerja sangat bagus.
“Selain itu, tahun ini, Kemendag menggelar Jurnalist Award TEI yang dianugerahkan pada insan media pendukung ekspor,” tandas Mardyana.
Mardyana menambahkan, semasih gelaran TEI ke-39 akan digelar Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2025 di corridor 10. JMFW merupakan salah satu program prioritas pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat fesyen modest dunia.
Yang dengan cara yang lain pada penyelenggaraannya tahun ini, TEI menghadirkan Paviliun Produk Halal di corridor 2 dengan tajuk “Halal Expo”. Selain itu, untuk memberikan nuansa dengan cara yang lain, TEI menyelenggarakan seminar internasional bertajuk “ASEAN Sustainability Convention” dengan menghadirkan para mahir dari mancanegara. Seminar ini mengangkat tema, di antaranya “Web 0 Transition; Sustainability Electrical Car; Round Financial system; dan Global Provide Chains”.
“Untuk meningkatkan perekonomian nasional diperlukan langkah konkret, salah satunya adalah menjaga kinerja ekspor nonmigas. Penyelenggaraan TEI diharapkan bisa meningkatkan kinerja ekspor dengan cara diversifikasi dan perluasan pasar ekspor, serta mengumumkan citra Indonesia sebagai negara penghasil produk bernilai tambah dan kualitas unggul,” imbuh Mardyana.
Sementara itu Heru menyampaikan, Financial institution Mandiri sebagai lembaga keuangan berkomitmen untuk memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi Indonesia. Penting bagi Financial institution Mandiri untuk menjadi sarana transaksi perdagangan internasional dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperkuat posisi Indonesia di perbankan internasional. Untuk itu, Financial institution Mandiri sangat antusias dan memberi dorongan untuk berbagai rutinitas perdagangan internasional, perdagangan ekspor maupun impor, termasuk TEI 2024.
Vibiadhi menambahkan, mencapai awal September 2024 tercatat sekitar 750 pelaku usaha sudah mendaftar sebagai peserta. Diharapkan jumlah tersebut bisa meningkat menjadi di atas 1.000 peserta. Alternatifnya, persiapan penyelenggara sudah sampai lebih dari 85 persen dan diharapkan dalam dua minggu ke depan akan sampai goal yang ditetapkan.
Ratu juga menambahkan, TEI ke-39 menjadi ajang kolaborasi Kemendag dan Privy untuk yang kedua kalinya. Privy yang bergerak dalam bidang jasa virtual, menyediakan garis tangan virtual untuk seluruh reseller Indonesia ataupun purchaser Internasional dalam transaksi secara bold ataupun luring. Pada TEI 2024, Privy berkomitmen menjadi alternatif untuk mempermudah registrasi dan transaksi secara bold maupun luring.
Sumber: vritimes