[ad_1]

Jakarta, 20 Februari 2025 Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, bersama Menteri Perdagangan Budi Santoso atau Mendag Busan dan Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, mengorbitkan pameran dagang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40. Peluncuran dilakukan di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta pada Kamis, (20/2). Turut hadir Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri; Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Yuni Moraza; dan Staf Mahir Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Loto Srinaita Ginting.

Menko Airlangga juga mengapresiasi Kemendag atas terselenggaranya TEI dari tahun ke tahun. Ia mengharapkan, ekspor yang semakin meningkat akan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. “Saya apresiasi Kemendag atas terselenggaranya TEI ini yang tahun ke tahun setiap saat melebihi goal dan tentunya meningkatkan ekspor,” ujar Menko Airlangga.

TEI merupakan hajat Expo Indonesia dan disukseskan dengan cara sinergi. Oleh karena itu, Menko Airlangga mengharapkan, TEI ke-40 nanti akan turut berkontribusi terhadap peningkatan pertumbuhan ekonomi. “Saya harap TEI ini menjadi momentum untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” kata Menko Airlangga.

Dalam sambutannya, Menko Airlanggajuga menyampaikan, produk Indonesia mempunyai daya saing yang tinggi. Selain itu, para produsen dan sektor manufaktur kita optimistis dengan kondisi bisnis di Indonesia. Hal ini tecermin dari Buying Managers’ Index Indonesia yang naik menjadi 51,9. “Ekspor kita alhamdulillah 57 bulan berturut turut surplus. Kita juga mencatatkan surplus USD 31,04 miliar pada 2024. Kinerja ini merupakan tren positif dan memperlihatkan bahwa produk kita mempunyai daya saing tinggi,” kata Menko Airlangga.

TEI ke-40 dijadwalkan berlangsung pada 15-19 Oktober 2025 di Indonesia Conference Exhibition (ICE), Bumi Serpong Damai (BSD) Town, Kabupaten Tangerang, Banten. Memasuki pelaksanaannya yang ke-40, TEI telah menjadi tempat bertemunya para pelaku usaha lokal dengan para pembeli (purchaser) dan para pemangku kepentingan dari seluruh dunia untuk berdagang sekaligus berinvestasi.

member

Turut hadir dalam peluncuran TEI ke-40, yaitu Direktur Jenderal Direktorat Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi, Direktur Utama Financial institution Mandiri Darmawan Junaidi, Direktur PT Debindomulti Adhiswasti Vibiadhi Swasti Pradana, perwakilan dari KADIN dan berbagai asosiasi, serta para eskportir. Hadir secara bold, yaitu para Duta Besar RI dan para Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI), serta para perwakilan perdagangan di wilayah akreditasi masing-masing.

Saat ini, Mendag Busan mengungkapkan, TEI ke-40 mengangkat tema “Uncover Indonesia’s Excellence: Trade Past Barriers”. Tema ini merefleksikan komitmen pemerintah mendorong perluasan akses pasar global dan memperkuat citra Indonesia di tingkat global.

Mendag Busan menargetkan capaian transaksi TEI ke-40 sebesar USD 16,5 miliar. Selain itu, Mendag Busan menargetkan TEI-40 diikuti sekitar 1.500 peserta pameran (exhibitors), 5.000 consumers dari seluruh dunia, serta dihadiri 30.000 pengunjung (guests). Produk-produk yang dipamerkan akan terbagi dalam tiga zona, yaitu Meals, Drinks & Agriculture Merchandise; Manufactured Merchandise; Services and products, Way of life and Others, dan UMKM Berani Inovasi Siap Adaptasi (BISA) Ekspor.

Hal yang dengan cara yang berbeda pada penyelenggaraan TEI ke-40 kali ini dibandingkan sebelumnya yaitu adanya Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor). “Pada TEI ke-40, kami juga akan menyiapkan Paviliun UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi Ekspor (BISA Ekspor) untuk fasilitasi ekspor bersama BUMN dan swasta. Selain itu, TEI kali ini juga sebagai ajang promo sektor jasa, termasuk sektor pekerja migran Indonesia,” jelas Mendag Busan.

Kemendag juga akan menggelar rutinitas pendukung lainnya seperti penjajakan kesepakatan bisnis (industrial matching), konsultasi bisnis (industrial counseling) oleh perwakilan perdagangan RI luar negeri, discussion board bisnis, penandatanganan nota kesepahaman (MoU), serta penyerahan anugerah Primaniyarta kepada eksportir dan anugerah Primaduta kepada pembeli mancanegara.

Mendag Busan menyampaikan, dalam menjaring peserta pameran, Kemendag melibatkan berbagai kementerian dan lembaga, dinas yang membidangi perdagangan, serta asosiasi-asosiasi. Hal ini untuk memastikan lebih cukup banyak produk potensial dari seluruh Indonesia bisa tampil di TEI.

<i>Launching. Photo (Doc. Debindo)</i>
Launching. Photograph (Document. Debindo)

“Kami juga melibatkan perwakilan RI luar negeri, seperti Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), KJRI, dan Perwakilan Perdagangan untuk mengundang importir di negara akreditasinya. Hal ini untuk mendapatkan keuntungan dari dan menyukseskan TEI ke-40,” ungkap Mendag Busan.

Mendag Busan menyampaikan, penyelenggaraan TEI selagi ini bersifat mandiri tanpa dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Setiap tahunnya, Kemendag berkomitmen memberi dukungan dan mendorong para pengusaha dan eksportir untuk meningkatkan ekspornya dengan cara partisipasi pada pameran TEI.

Untuk kesuksesan pelaksanaan ajang ini, lanjut Mendag Busan, TEI ke-40 bekerja sama dengan PT Debindomulti Adhiswasti sebagai Skilled Occasion Organizer (PEO) dan menggandeng Financial institution Mandiri untuk memberi dukungan penyelenggraan TEI ke-40. Dukungan dari Financial institution Mandiri ini sepertinya tidak hanya memberikan kontribusi signifikan bagi keberhasilan acara ini, namun juga memperkuat ekosistem perdagangan dan ekspor nasional.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi menyampaikan, TEI ke-40 menjadi sarana untuk mempererat kerja sama dengan negara mitra sekaligus menjadi langkah cepat pelaku usaha Indonesia dalam menembus pasar ekspor.

“Penting bagi kami untuk terus melibatkan pelaku usaha sebagai pemangku kepentingan utama dalam sektor perdagangan. Kami mengajak para eksportir Tanah Air mendapatkan keuntungan dari kesempatan ini dengan berpartisipasi pada TEI ke-40 untuk memperluas jejaring bisnis dan meraih peluang ekspor ke pasar global,” ujar Puntodewi.

Sebelumnya, penyelenggaraan TEI ke-39 pada 9-12 Oktober 2024 berhasil mencatatkan transaksi sebesar USD 22,73 miliar. Pameran tersebut diikuti 1.480 peserta dan dihadiri 41.488 pengunjung baik lokal maupun mancanegara.

[ad_2]
Sumber: vritimes