INFONESIA.ME – Webinar Inexperienced Skilling ke-10 yang diselenggarakan oleh LindungiHutan membahas penggunaan teknologi dalam penyusunan laporan keberlanjutan. Dua pembicara yang hadir, Sekar Dwi Setyaningrum dari PT Sucofindo dan Regina Inderadi, seorang profesional keberlanjutan, memberikan pandangan tentang pentingnya transparansi, akuntabilitas, dan inovasi teknologi untuk memberi dukungan keberlanjutan di perusahaan-perusahaan Indonesia.

Sekar Dwi Setyaningrum menjelaskan bahwa laporan keberlanjutan bukan hanya alat untuk memenuhi regulasi, namun juga sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap mempunyai pengaruh pada sosial dan lingkungan dari aktivitas bisnisnya. Laporan ini juga bisa menarik fokus perhatian investor yang fokus pada ESG (Environmental, Social, and Governance). Dengan laporan yang kuat, perusahaan mempunyai peluang lebih besar sekali untuk bersaing di pasar.

Regina Inderadi menguraikan tren teknologi dalam pembuatan laporan keberlanjutan, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI) dan analitik knowledge untuk meningkatkan ketepatan dan relevansi knowledge. Selain itu, ia menyoroti potensi teknologi seperti Blockchain, Web of Issues (IoT), dan platform Cloud dalam mempermudah proses penyusunan dan distribusi laporan keberlanjutan, sekaligus meningkatkan integritas knowledge yang dihasilkan.

Regina juga menekankan bahwa teknologi AI mampu memangkas waktu yang sangat dibutuhkan dalam penyusunan laporan mencapai 40%, yang akhirnya membuat proses lebih efisien dan memberi dukungan pengambilan keputusan yang lebih cepat. Inovasi ini diharapkan bisa membantu perusahaan hingga tujuan keberlanjutan dengan lebih efektif dan tepat waktu.

Sumber : VRITIMES

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };



Source link