INFONESIA.ME – Perencanaan keuangan yang baik sangat bergantung pada metode forecasting yang digunakan. Dalam generation virtual sementara, dalam jumlah besar perusahaan beralih ke AI untuk memprediksi kondisi keuangan masa depan, tetapi, apakah teknologi ini lebih efektif dibandingkan dengan metode handbook yang sudah lama digunakan? Artikel ini membahas keuntungan dan kelemahan dari kedua pendekatan tersebut serta bagaimana perangkat lunak seperti Jedox bisa membantu mempermudah pengambilan keputusan keuangan berbasis information.
Monetary forecasting adalah proses untuk memproyeksikan kondisi keuangan di masa depan dengan cara information historis dan faktor ekonomi lainnya. Secara umum, ada dua pendekatan utama dalam forecasting: handbook forecasting, yang mengandalkan pengalaman dan alat sederhana seperti Excel, serta AI-driven forecasting, yang mendapatkan manfaat dari gadget finding out untuk analisis information yang lebih cepat dan akurat. Kedua metode ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tergantung pada skala dan kebutuhan bisnis.
Metode handbook memberi keuntungan dalam kontrol penuh oleh manusia, fleksibilitas, dan biaya yang lebih rendah. Tetapi, ia rentan terhadap kesalahan manusia, memerlukan waktu yang lama, dan kurang efisien jika harus segera menangani information banyak sekali. Disisi berbeda, AI monetary forecasting menawarkan keunggulan dalam hal kecepatan, akurasi, dan kemampuan untuk menganalisis information secara real-time, namun membutuhkan investasi awal yang lebih besar sekali dan ketergantungan pada kualitas information yang digunakan.
Device seperti Jedox memakai teknologi AI untuk mengotomatiskan proses forecasting, memungkinkan perusahaan untuk memperoleh prediksi yang lebih akurat dan efisien. Dengan integrasi ke sistem ERP dan cloud-based gear, Jedox mempermudah pengelolaan anggaran dan perencanaan keuangan. Bagi bisnis yang lebih besar sekali dan memerlukan analisis information lebih mendalam, AI forecasting dapat menjadi pilihan kualitas terbaik, meski demikian bisnis kecil dengan sumber daya terbatas mungkin saja masih bisa mengandalkan metode handbook.
Sumber: VRITIMES
