INFONESIA.ME – USDT, atau Tether, adalah stablecoin yang dipatok dengan dolar Amerika Serikat dan tak henti-hentinya digunakan dalam transaksi kripto sebab stabilitasnya. Tetapi, meningkatnya penggunaan USDT dalam transaksi juga dikarenakan meningkatnya aktivitas kriminal, seperti yang terlihat dalam kasus baru-baru ini di Kamboja. Artikel ini akan membahas pentingnya keamanan dompet USDT dan bagaimana insiden di Kamboja menggarisbawahi kebutuhan tersebut.

Awal tahun ini, Tether membekukan lebih dari $29 juta dalam USDT yang terkait dengan pasar bold besar di Kamboja yang diduga terlibat dalam penipuan penyembelihan babi. Kasus ini menyoroti pentingnya mengetahui cara mengamankan dompet USDT Anda untuk melindungi pengguna dari penipuan dan kejahatan dunia maya.

Beberapa cara untuk menjaga keamanan dompet USDT Anda mencakup penggunaan autentikasi dua faktor (2FA), menyimpan nilai mata uang kripto secara offline dengan menggunakan penyimpanan dingin, dan menjaga kunci pribadi tetap aman. Penyedia dompet juga mempunyai tanggung jawab besar dalam memastikan keamanan pengguna dengan menerapkan protokol keamanan yang ketat dan memperbarui sistem mereka untuk mengatasi ancaman paling kekinian.

Kasus Kamboja menyoroti pentingnya kerja sama antara perusahaan kripto dan penegak hukum. Tether membekukan dana ini atas permintaan dari penegak hukum, yang memperlihatkan pentingnya kolaborasi ini. Sebagai kesimpulan, menjaga keamanan dompet USDT sangat penting dalam dunia nilai mata uang kripto yang dinamis dan terus berkembang, yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan ketenangan pikiran dan keamanan yang lebih baik.

Sumber: WAKTU VRI

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };



Source link