[ad_1]

INFONESIA.ME – Ethereum kembali berinovasi dengan proposal baru EIP-7781 yang diajukan pada 5 Oktober 2024 oleh pengembang Ben Adams. Tujuan utama dari proposal ini adalah mempercepat waktu blok dari 12 detik menjadi 8 detik. Jika diterapkan, perubahan ini akan meningkatkan efisiensi jaringan Ethereum, meningkatkan kapasitas information, serta mempercepat transaksi di platform yang berbasis pada blockchain Ethereum.

Proposal EIP-7781 sepertinya tidak hanya fokus pada kecepatan waktu blok, namun juga menawarkan peningkatan throughput jaringan sampai 50%. Hal ini diharapkan bisa mendistribusikan penggunaan bandwidth secara lebih efisien, membantu mengurangi beban pada jaringan semasa waktu-waktu padat. Dengan perubahan ini, platform decentralized exchanges (DEX) seperti Uniswap v3 bisa menjadi 1,22 kali lebih efisien, yang berpotensi menghemat sampai $100 juta in step with tahun dalam arbitrase antara DEX dan bursa terpusat (CEX).

Tetapi, percepatan waktu blok juga menimbulkan tantangan, terutama bagi para staker solo. Memperpendek waktu blok bisa mempercepat pertumbuhan standing eksekusi dan menambah beban information pada blockchain, dengan begitu staker solo mungkin saja perlu meningkatkan perangkat keras dan konektivitas mereka untuk tetap berpartisipasi di jaringan. Adam Cochran dari Cinnehaim Ventures memberi dorongan untuk proposal ini namun menekankan perlunya pengujian lebih lanjut untuk memastikan bahwa staker rumahan sepertinya tidak terlalu terbebani.

Proposal EIP-7781 juga hadir sejalan dengan usulan pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, untuk mengurangi jumlah minimal ETH yang diperlukan untuk menjadi validator. Jika disetujui, kedua langkah ini akan menjadi bagian dari strategi besar Ethereum untuk meningkatkan efisiensi, keamanan, dan desentralisasi jaringan di masa depan. Bittime, platform investasi kripto yang teregulasi di Indonesia, turut memberi dorongan untuk pengembangan teknologi blockchain untuk akses keuangan yang lebih inklusif.

Sumber: VRITIMES

member

[ad_2]

Source link