[ad_1]

INFONESIA.ME – Pemerintahan Trump berperan aktif dalam membuka peluang strategis bagi negara-negara Teluk, khususnya Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA), untuk mengembangkan kecerdasan buatan (AI). Dengan cara kebijakan di negara lain yang memberi dorongan untuk bisnis dan memperkuat kemitraan di kawasan Timur Tengah, AS mendorong keterlibatan perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat dalam proyek-proyek AI di wilayah tersebut.

Perusahaan seperti Nvidia, AMD, dan Amazon menerima dukungan untuk berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur AI, mulai dari pusat information sampai chip AI berteknologi tinggi. Investasi ini sepertinya tidak hanya memperkuat posisi geopolitik Amerika Serikat di Timur Tengah, namun juga mempercepat transformasi Arab Saudi dan UEA menjadi pusat inovasi teknologi dengan sistem AI yang semakin maju.

Salah satu kesepakatan penting adalah rencana UEA untuk mengimpor lebih dari satu juta chip canggih dari Nvidia. Chip-chip ini sangat penting untuk pengembangan AI, komputasi tremendous, dan aplikasi keamanan. Tetapi, ada kekhawatiran di Washington mengenai potensi penyalahgunaan atau pengalihan teknologi ini ke negara rival, terutama Tiongkok, yang mempunyai hubungan erat dengan UEA.

Dilema ini menggambarkan tantangan besar kebijakan Amerika Serikat dalam mendorong ekspansi teknologi sambil menjaga keamanan nasional. Kesepakatan ini menjadi ujian penting dalam menyeimbangkan kepentingan ekonomi dan keamanan dalam perjalanan ketegangan global yang semakin intens di sektor teknologi.

Sumber: VRITIMES

member

[ad_2]

Source link