INFONESIA.ME – Pesisir utara Jawa menghadapi berbagai masalah seperti abrasi, banjir rob, dan kerusakan ekosistem yang mengancam lingkungan serta kehidupan masyarakat setempat. Tetapi, upaya penanaman mangrove yang dilakukan secara masif memberikan harapan baru. Information paling kekinian dari LindungiHutan memperlihatkan bahwa proyek rehabilitasi ini mulai membuahkan hasil positif secara ekologis dan sosial di beberapa wilayah strategis.
Beberapa daerah seperti Tambakrejo, Mangunharjo, Trimulyo, dan Bedono merasakan abrasi yang mengikis lahan dan memaksa warga untuk pindah tempat tinggal, bahkan merusak fasilitas umum. Penanaman mangrove terbukti mampu memperlambat proses abrasi, menyerap karbon, dan menyediakan habitat bagi plant life dan fauna pesisir. Mencapai awal tahun 2025, lebih dari satu juta pohon mangrove telah ditanam di lebih dari 30 titik lokasi, dengan tingkat kelangsungan hidup yang beragam, tertinggi dicapai di Pantai Mangunharjo.
Selain keuntungan ekologis, rehabilitasi ini juga membawa mempengaruhi sosial-ekonomi yang penting. Di Pantai Mangunharjo, misalkan saja, jarak antara pemukiman dan laut bertambah signifikan, memperkuat perlindungan terhadap warga sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Kesuksesan ini didukung oleh kolaborasi antara LindungiHutan, komunitas lokal, serta mitra korporasi seperti OCBC dan Alfamart yang menjalankan program CSR mereka dengan cara penanaman ribuan pohon mangrove.
LindungiHutan, sebuah startup yang membuat khusus pelestarian hutan dan pemberdayaan masyarakat, telah melibatkan lebih dari 590 perusahaan dan menanam lebih dari satu juta pohon di 34 lokasi di Indonesia. Dengan menggunakan program-program inovatif seperti Corporatree dan Collaboratree, mereka terus memperkuat upaya konservasi hutan yang berkelanjutan dan berdampak luas.
Sumber: VRITIMES
