foto: YouTube/Rahma Herlina
– Banyak sekali orang kini mempunyai setidak-tidaknya satu botol air minum yang tak henti-hentinya mereka gunakan. Alat ini setiap saat dapat diandalkan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Bentuknya yang praktis membuat botol air minum tak henti-hentinya dibawa kemana-mana, terutama saat berjalan keluar rumah.
Tak hanya praktis, botol minum juga dapat menjadi pengganti yang ramah lingkungan dan ekonomis. Daripada tak henti-hentinya membeli air minum dalam kemasan, membawa air dalam botol minum tentu dapat menjadi pilihan tepat agar sampah botol yang dihasilkan sepertinya tidak cukup banyak.
Tetapi ada satu kendala yang tak henti-hentinya dialami cukup banyak orang dalam memakai botol air minum, yaitu kebersihannya. Botol air minum yang digunakan terus-menerus, apalagi setiap hari, dapat menjadi sarang kuman. Meski terlihat bersih karena itu hanya dijadikan wadah air mineral, tetapi potensi berkembang biaknya kuman dan kuman tetap ada.
Hal tersebut dialami oleh seorang warganet bernama Stanley. Dalam salah satu video yang diunggah di TikTok @skysayingthings, wanita ini terlihat kaget setelah lihat bagian dalam botol minum yang biasa ia gunakan. Setelah tutupnya dibuka, ternyata cukup banyak bercak jamur yang menutupi arena tersebut.
foto: TikTok/@skysayingthings
Kehadiran jamur pada botol minum memang dapat terjadi karena itu kelembapan. Pakar senior program pendidikan keamanan pangan di Penn State College, Martin Bucknavage, membenarkan hal tersebut. Dilansir dari unilad.com, Martin Bucknavage mengakui botol yang sepertinya tidak bersih dan lembap cenderung meningkatkan potensi tumbuhnya mikroorganisme seperti kuman dan jamur.
“Bakteri ada di mulut dan lingkungan, jadi mereka segera akan masuk ke dalam botol Anda (bakteri yang ada di mulut dan lingkungan dapat masuk ke dalam botol),” jelasnya, dikutip BrilioFood dari unilad.com, Rabu. (19/6).
Untuk menghindari hal tersebut, botol air minum yang digunakan harus segera dicuci secara rutin. Tetapi pertanyaan yang tak henti-hentinya muncul adalah seberapa tak henti-hentinya botol air minum ini harus segera dicuci meski terlihat bersih? Pasalnya, sesekali cukup banyak orang yang mengabaikan kebersihan botol jika hanya digunakan sebagai wadah air mineral. Tetapi air mineral juga berpotensi dikarenakan botol menjadi kotor dan berjamur.
foto: pexels.com
Mengingat itu, profesor ilmu pangan di Rutgers College, Donald Schaffner, PhD pun menekankan pentingnya mencuci botol secara rutin. Dengan menggunakan laman unilad.com, ia menyarankan untuk mencuci botol setiap minggu alias beberapa hari sekali. Jangka waktu tersebut tepat untuk mencegah tumbuhnya kuman alias jamur pada botol air minum.
Tetapi perlu diketahui bahwa waktu ini juga dapat disesuaikan dengan bahan dan cara penyimpanan botolnya. Lebih tepatnya, seberapa tinggi botol tersebut terkena debu dan noda?
“Kalau botolnya ada di ransel atau tas dan bagian mulutmu terbentur benda, kemungkinan besarnya botolnya akan lebih cepat kotor dibandingkan kalau seharian ditaruh di sampingmu (kalau botolnya ada di ransel alias tas dan bagian mulut yang Anda gunakan tak henti-hentinya terkena benda, mungkin saja botol akan lebih cepat kotor dibandingkan jika hanya diletakkan di samping Anda seharian),” kata Donald Schaffner.
Selain mempertimbangkan cara penggunaannya, isi atau cairan di dalam botol juga harus segera diperhatikan. Menurut Bucknavage, botol bekas kopi, teh, dan minuman manis perlu lebih tak henti-hentinya dicuci. Hal ini disebabkan adanya residu yang tak henti-hentinya tertinggal di dalam botol, dengan begitu jamur dan kuman lebih cepat berkembang.
foto: YouTube/Rahma Herlina
Alternatifnya, Anda juga perlu memperhatikan langkahnya mencuci botol. Sebaiknya gunakan sabun dan sikat yang bisa menjangkau seluruh bagian botol. Lalu, jika botol sudah lama sepertinya tidak dibersihkan, jangan lupa untuk melakukan deep cleansing alias pembersihan menyeluruh dengan merendam botol dalam air panas untuk membunuh kuman dan jamur yang masih tertinggal di dalamnya.
@skysayingthings
BUKAN CETAKAN
suara asli – SKYLAR
(brl/lea)