[ad_1]
INFONESIA.ME – Pasar kripto kembali menghadapi ketidakpastian setelah Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) menunda keputusan terkait ETF kripto untuk beberapa aset seperti XRP, Solana (SOL), Litecoin (LTC), Cardano (ADA), dan Dogecoin (DOGE). Penundaan ini memperpanjang ketidakjelasan regulasi yang memengaruhi sentimen pasar dan pergerakan harga aset virtual. SEC memperkenalkan pada 11 Maret 2025 bahwa tenggat waktu untuk keputusan persetujuan diperpanjang mencapai Mei 2025 guna memberikan waktu tambahan dalam menilai mempengaruhi ETF terhadap pasar keuangan.
Penundaan ini berdampak langsung pada beberapa pengajuan ETF dari perusahaan seperti Grayscale, VanEck, Canary, dan 21Shares. Meski demikian penundaan menjadi hal yang umum dalam proses regulasi SEC, analis Bloomberg, James Seyffart, memperkirakan peluang persetujuan ETF tetap tinggi, sampai sekitar 65% sebelum akhir tahun 2025. Kasus serupa pernah terjadi pada Februari 2025 ketika SEC juga menunda keputusan terkait ETF Ether yang diajukan oleh Cboe Replace.
Keputusan SEC ini memicu respons negatif di pasar, dikarenakan harga beberapa aset kripto seperti XRP, Litecoin (LTC), dan Dogecoin (DOGE) merasakan penurunan signifikan. XRP sempat turun 3,5% ke degree $0,64 sebelum kembali stabil, Litecoin melemah 2,8% ke $91,00, dan Dogecoin terkoreksi 4,2% menjadi $0,152. Meski demikian harga merasakan tekanan, quantity perdagangan tetap tinggi, memperlihatkan bahwa minat investor terhadap kripto masih kuat meski ada ketidakpastian.
Minat dari investor institusional tetap terjaga meski demikian ada penundaan. Perusahaan seperti Grayscale dan Canary terus mendorong persetujuan ETF berbasis kripto dan bahkan mulai mengembangkan produk baru seperti ETF dengan fitur staking yang memungkinkan pemegang aset dapatkan imbal hasil tambahan. Sementara waktu, SEC tampaknya masih berhati-hati dalam memutuskan untuk menghindari risiko manipulasi pasar dan memastikan stabilitas dalam perdagangan aset kripto.
Sumber: VRITIMES

[ad_2]
Source link