INFONESIA.ME – Harga Solana (SOL) mendekati degree tertinggi tahunan setelah melonjak 27% pada bulan Juli. Reli tersebut memperlihatkan optimisme pasar dan potensi pertumbuhan token, dengan goal harga sekitar $210. Banyak sekali yang mengaitkan keberhasilan SOL dengan memecoin dan ekosistem staking likuidnya yang kuat. Peningkatan overall nilai terkunci (TVL) pada jaringan Solana juga telah meningkatkan quantity transaksi dan aktivitas on-chain.
Proyek staking likuid seperti Jito dan Marinade memainkan peran penting dalam ekosistem DeFi Solana, dengan TVL meningkat 40% untuk Jito dan 30% untuk Marinade dalam sebulan terakhir. Token staking likuid ini, seperti JitoSOL dan mSOL, memberi pengguna fleksibilitas tambahan untuk mendapatkan keuntungan dari hasil staking mereka di berbagai protokol DeFi. Pertumbuhan ini mencerminkan minat yang kuat terhadap solusi staking likuid yang ditawarkan oleh pengguna dan investor.
Menurut information Dune Analytics, jumlah SOL yang disimpan dalam derivatif staking likuid meningkat lebih dari dua kali lipat pada tahun 2024. Lonjakan ini memperlihatkan adopsi dan penggunaan staking likuid yang cepat. Analisis dari Token Terminal juga memperlihatkan peningkatan pengguna aktif harian dan mingguan di jaringan Solana, yang mencerminkan minat yang kuat terhadap ekosistem Solana, baik dalam hal popularitas memecoin maupun kemajuan DeFi.
Jika tren kenaikan Solana berlanjut, harganya diprediksi akan hingga $200-$210. Tetapi, jika harganya turun di bawah $180, ada risiko penurunan lebih lanjut sampai $165. Para pedagang opsi optimis dengan perkembangan pasar kripto dan menyarankan momentum ini sebagai peluang besar bagi para investor. Untuk informasi mengenai harga koin Solana terbaru, bisa diakses dengan menggunakan aplikasi investasi Nanovest yang dilindungi oleh asuransi Sinar Mas dan diawasi oleh BAPPEBTI, dengan begitu menjamin keamanan dan kredibilitas bagi para investor di Indonesia.
Sumber : VRITIMES