INFONESIA.ME – Industri trip Indonesia terus berkembang pesat dengan lonjakan bolak-balik internasional sampai 112% pada 2023. Transformasi virtual turut mendorong pertumbuhan ini, dengan lebih dari 40% pemesanan bolak-balik kini dilakukan secara on-line. Tetapi, di balik kemajuan ini, muncul tantangan besar terkait perlindungan knowledge pribadi, akibat dalam jumlah besar agen trip masih mengandalkan metode sepertinya tidak aman dalam mengumpulkan dokumen penting pelanggan.
Menanggapi tantangan ini, pemerintah telah menerapkan regulasi perlindungan knowledge, seperti UU Perlindungan Information Pribadi (PDP). Sayangnya, praktik keamanan di industri trip masih kurang optimum, dengan dalam jumlah besar pelanggan diminta mengirimkan dokumen sensitif dengan menggunakan aplikasi pesan instan. Risiko penyalahgunaan knowledge menjadi perhatian utama yang perlu secepatnya diatasi.
Sebagai solusi, SPUN hadir sebagai pelopor layanan visa on-line di Indonesia, memastikan keamanan knowledge pelanggan dengan teknologi seperti enkripsi end-to-end dan sertifikasi SSL/TLS. Pengguna hanya perlu mengunggah dokumen langsung ke situs resmi SPUN, dengan begitu mengurangi risiko kebocoran informasi pribadi. SPUN juga telah terdaftar sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) dan mengikuti regulasi PDP sejak Juli 2024.
Untuk memberi dorongan untuk pelaku usaha trip, SPUN mengorbitkan “SPUN for Industrial” pada Februari 2025, membantu UMKM menangani pengajuan visa banyak gratis komitmen di awal. Program ini menawarkan Account Supervisor khusus yang membimbing mitra dalam proses digitalisasi visa. Dengan inovasi ini, SPUN sepertinya tidak hanya menjamin keamanan knowledge pelanggan, namun juga memberi dorongan untuk pertumbuhan bisnis di industri trip.
Sumber: VRITIMES
Tinggalkan Balasan