INFONESIA.ME – Bitcoin semakin diminati oleh investor global berkat meningkatnya adopsi institusional yang mendorong potensi harga aset ini. Tetapi, volatilitas harga yang tinggi menjadi tantangan tersendiri bagi para investor. BlackRock, sebagai manajer aset terbesar dunia, merekomendasikan agar investor membatasi alokasi Bitcoin maksimal 2% dari overall portofolio mereka untuk menjaga keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan.
Rekomendasi BlackRock ini didasarkan pada fluktuasi harga Bitcoin yang sangat tajam. Meski demikian Bitcoin dapat memberikan keuntungan besar, seperti lonjakan harga dari $43.000 menjadi lebih dari $100.000 dalam waktu singkat, risikonya juga sepertinya tidak kalah signifikan, termasuk penurunan harga yang drastis. Mengingat itu, mereka menekankan pentingnya menjaga alokasi Bitcoin dalam batas aman untuk menghindari gangguan pada stabilitas keseluruhan portofolio.
Pendekatan “chance budgeting” yang diterapkan oleh BlackRock membantu investor untuk mengevaluasi kontribusi risiko Bitcoin terhadap portofolio secara menyeluruh. Bitcoin mempunyai korelasi yang rendah dengan aset tradisional, menjadikannya sebagai alat diversifikasi yang potensial, asalkan alokasinya dijaga dengan bijak. Jika lebih dari 2%, risiko yang dihadapi akan meningkat secara signifikan, terutama saat terjadi perubahan tajam di pasar kripto.
Meski demikian mempunyai potensi diversifikasi yang menarik, BlackRock tetap mengingatkan akan ketidakpastian masa depan Bitcoin, termasuk volatilitas tinggi, potensi aksi jual, dan risiko regulasi. Bagi investor yang percaya akan adopsi lebih luas di masa depan, Bitcoin dapat menjadi pilihan yang sangat beruntung, namun juga harus segera siap dengan kemungkinan penurunan harga yang tajam.
Sumber : VRITIMES