Sektor konstruksi di Indonesia telah memperlihatkan pertumbuhan sesuatu yang luar biasa dan ketahanan yang kuat, menjadi salah satu industri terbesar dan dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara. Pada tahun 2023, sektor ini bernilai sekitar USD 264,34 miliar dan diproyeksikan akan terus berkembang dengan CAGR sebesar 7,5%, hingga USD 379,41 miliar pada tahun 2028. Artikel ini membahas lanskap paling kekinian sektor konstruksi di Indonesia, mengeksplorasi berbagai tantangan yang dihadapinya serta peluang melimpah yang ditawarkannya.
Pembaca akan dapatkan wawasan tentang investasi besar pemerintah yang mendorong pengembangan infrastruktur, mempunyai pengaruh pada urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi, serta kerangka peraturan utama yang membentuk industri ini. Selain itu, kami akan menjelaskan potensi hambatan seperti kekurangan tenaga kerja dan ketidakstabilan ekonomi, serta prospek menjanjikan dalam pengembangan perumahan, komersial, dan industri.
Pada akhir artikel ini, Anda akan mempunyai pemahaman yang komprehensif tentang dinamika yang berperan dalam sektor konstruksi di Indonesia dan langkahnya penting yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan konstruksi yang sukses di pasar yang sedang berkembang ini. Baik Anda seorang profesional industri, calon investor, atau hanya tertarik pada pertumbuhan sektor ini, artikel ini menyediakan informasi berharga dan wawasan yang bisa diterapkan untuk menavigasi dan mendapatkan manfaat dari peluang dalam lanskap konstruksi di Indonesia.
Salah satu pendorong utama pertumbuhan sektor konstruksi di Indonesia adalah investasi signifikan dari pemerintah dalam proyek-proyek infrastruktur. Ini termasuk pengembangan jalan raya, rel kereta api, bandara, dan pembangkit listrik. Komitmen pemerintah untuk meningkatkan konektivitas nasional dan mendorong pertumbuhan ekonomi dengan menggunakan pengembangan infrastruktur merupakan faktor penting dalam ekspansi sektor ini.
Urbanisasi dan Pertumbuhan Populasi
Urbanisasi yang cepat dan pertumbuhan populasi di Indonesia juga menjadi kontributor utama bagi industri konstruksi yang sedang booming. Dengan semakin banyak orang yang pindah ke kota, permintaan akan bangunan hunian dan komersial serta infrastruktur perkotaan meningkat pesat. Tren ini diprediksi akan terus berlanjut, menciptakan peluang berkelanjutan bagi perusahaan konstruksi.
Meski demikian prospeknya positif, sektor konstruksi di Indonesia menghadapi beberapa tantangan:
Kerangka Regulasi dan Hukum
Industri konstruksi Indonesia diatur oleh regulasi dan kerangka hukum yang kompleks, termasuk Undang-Undang Konstruksi dan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 2021. Menavigasi regulasi ini memerlukan pemahaman mendalam untuk memastikan kepatuhan dan kelancaran operasi.
Kekurangan Tenaga Kerja dan Keterampilan
Sektor ini tak henti-hentinya merasakan kekurangan tenaga kerja terampil dan profesional berkualifikasi seperti insinyur dan arsitek. Kekurangan ini bisa dikarenakan keterlambatan dan peningkatan biaya dalam proyek konstruksi.
Ketidakstabilan Ekonomi dan Keuangan
Kondisi ekonomi global dan ketidakstabilan keuangan lokal bisa mempunyai pengaruh pada sektor konstruksi. Faktor-faktor seperti inflasi, fluktuasi biaya subject material, dan perubahan pola investasi menimbulkan risiko bagi proyek yang sedang berjalan dan mendatang.
Kepedulian terhadap Lingkungan dan Keberlanjutan
Ada penekanan yang semakin besar pada praktik konstruksi berkelanjutan. Perusahaan harus segera mengadopsi metode dan subject material ramah lingkungan untuk memenuhi standar keberlanjutan global, meski demikian awalnya biaya dapat tinggi.
Peluang Pertumbuhan
Meski demikian ada tantangan, terdapat dalam jumlah besar peluang dalam sektor konstruksi di Indonesia:
Pengembangan Perumahan
Permintaan akan perumahan, terutama di daerah perkotaan, meningkat pesat. Ini menghadirkan peluang signifikan untuk proyek konstruksi hunian.
Pengembangan Komersial dan Industri
Pertumbuhan kelas menengah di Indonesia mendorong permintaan akan ruang komersial seperti pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, dan resort. Selain itu, peningkatan Indonesia sebagai pusat manufaktur menciptakan peluang untuk konstruksi industri.
Bagi perusahaan yang tertarik masuk ke pasar konstruksi Indonesia, berikut adalah langkahnya kunci yang perlu diikuti:
Pilih Struktur Bisnis
Struktur yang paling umum untuk perusahaan konstruksi adalah Perseroan Terbatas (PT) atau Kantor Perwakilan Jasa Konstruksi Asing (BUJKA).
Dapatkan Izin dan Lisensi
Perusahaan harus segera dapatkan izin usaha dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan mendaftar ke Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR).
Merekrut Staf dan Mahir yang Berkualifikasi
Penting untuk merekrut insinyur, arsitek, dan pekerja konstruksi yang berpengalaman untuk memastikan keberhasilan proyek. Selain itu, diperlukan mahir dengan latar belakang yang relevan dengan proyek Anda untuk proses pendaftaran, karena itu ini merupakan salah satu persyaratan bagi pemerintah untuk mengeluarkan izin/lisensi.
Kepatuhan terhadap Regulasi Lokal
Memastikan kepatuhan terhadap undang-undang tenaga kerja lokal dan regulasi konstruksi sangat penting untuk menghindari masalah hukum dan sanksi.
Sumber: vritimes