Telkom Indonesia dengan menggunakan program Indigo bersama Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia sukses menggelar acara sharing consultation dan playtest game pada Rabu, 14 Agustus 2023, di IndigoSpace Malang. Acara yang bertajuk “Digitized Financial system Acceleration: Pemetaan Ekosistem Sektor Animasi, Komik, dan Game serta Digitized Financial system” menghadirkan lebih dari 89 peserta yang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari akademisi mencapai praktisi dalam sektor industri ini. 

Dalam upaya mempercepat pertumbuhan sektor ekonomi virtual dengan menggunakan industri kreatif, khususnya sektor animasi, komik, dan game (ACG), Indigo bersama Kemendag RI mengundang 17 SMK se-Malang Raya untuk mengenalkan kepada para guru dan siswa terhadap industri ini. Dengan tema besar mengenai percepatan digitalisasi ekonomi, seminar ini bertujuan memetakan potensi besar sektor ACG di Kota Malang serta memberikan wawasan tentang cara memaksimalkan peluang ini untuk memberi dorongan untuk pertumbuhan ekonomi virtual.


Sejak tahun 2013, program inkubasi Indigo telah berkontribusi dalam mengakselerasi startup virtual di Indonesia, menghasilkan berbagai inovasi dari karya anak bangsa di berbagai sektor. Mencapai kini, program Indigo telah berhasil membina lebih dari 200 startup dari berbagai industri di Indonesia, dengan memberikan pembinaan berupa mentoring, dukungan pendanaan, mencapai akses ke jaringan investor, serta membuka peluang bagi startup untuk berkolaborasi dengan Telkom.

Dalam acara tersebut, Deny Aryanto sebagai Basic Supervisor Witel Jatim Barat yang turut menjelaskan bagaimana Telkom memfasilitasi para pelaku ekonomi kreatif, khususnya startup aplikasi, game, dan animasi.

“Indigo merupakan fasilitas dari Telkom yang disediakan secara tanpa dipungut biaya untuk para pelaku kreatif khususnya startup aplikasi, game dan animasi. Silahkan digunakan sebaik mungkin saja dan diikuti seluruh program yang diadakan. Kami dari Witel Jatim Barat memberi dorongan untuk penuh dengan aktivasi program yang dilakukan di Indigo,” ucapnya. 

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };

Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Kemendag RI, Dra. Merry Maryati, M.Sc. menyebut bahwa tujuan dan goal dari rutinitas ini untuk membuka wawasan kepada peserta dan praktisi dalam sektor industri kreatif untuk semakin berkarya dan juga lebih berkinerja dengan lebih baik lagi.

“Tujuan dan goal dari rutinitas ini adalah untuk membuka wawasan kepada para teman-teman, utamanya yang bergerak dalam bidang game, animasi, komik, dan virtual ekonomi supaya lebih mengetahui tentang kemajuan apa yang harus segera mereka lengkapi pengetahuannya dari narasumber yang memang sudah menjadi reseller produk-produknya ke pasar global. Sekiranya itu juga menjadi salah satu semangat buat para peserta supaya mereka juga semakin berkarya dan juga lebih berkinerja dengan lebih baik lagi,”  Ujar Dra. Merry Maryati, M.Sc.

Acara ini juga dihadiri oleh Irwanto sebagai Co-Founder dan Leader Advertising Officer dari Mocca Studio, Agung Rachmawan sebagai Vice President Licensing and Vending dari Bumi Langit, dan Drajat Keesan sebagai Vice President Virtual Video games PT Nuon Virtual Indonesia untuk berbagi pengetahuan tentang lisensi highbrow property di sektor animasi, termasuk strategi dan tantangan dalam memasarkan produk-produk kreatif di industri ini. 

Selain seminar, peserta diajak untuk melakukan play take a look at beberapa game dari pengembang game asal Malang, diantaranya “Mirth Island” dari Clay Game Studio dan “In The Days of My Lifestyles” dari Redamantine Studio. Selaras dengan Kemendag RI, Drajat Keesan sebagai Vice President Virtual Video games PT Nuon Virtual Indonesia mengharapkan acara ini bisa mendorong game lokal untuk terkenal di pasar Indonesia, mencapai ke kancah global.


Sumber: vritimes