[ad_1]

Jakarta, 31 Desember 2024 – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat lonjakan nilai transaksi aset kripto yang signifikan di Indonesia. Sejauh Januari sampai November 2024, nilai transaksi aset kripto hingga Rp556,53 triliun, meningkat tajam sebesar 356,16% dibandingkan periode yang sama pada 2023 yang hanya sebesar Rp122 triliun.

“Perkembangan nilai transaksi aset kripto pada periode Januari–November 2024 ini memperlihatkan bahwa perdagangan aset kripto merupakan salah satu pilihan perdagangan yang diminati masyarakat,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bappebti, Tommy Andana, dalam keterangan resminya.

Menurut Tommy, peningkatan transaksi ini juga sejalan dengan pertumbuhan jumlah pelanggan aset kripto. Mencapai November 2024, pelanggan tercatat sebanyak 22,1 juta orang, dengan 1,3 juta di antaranya aktif bertransaksi dengan menggunakan Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK). Jenis aset kripto dengan nilai transaksi tertinggi di antaranya adalah Tether (USDT), Bitcoin (BTC), Dogecoin (DOGE), Pepe (PEPE), dan XRP (XRP).

Tommy menambahkan, “Peningkatan jumlah pelanggan sementara waktu memperlihatkan potensi pasar aset kripto di Indonesia yang masih cukup besar. Dalam beberapa tahun ke depan, Indonesia diperkirakan mampu menjadi salah satu pemimpin pasar kripto di dunia.”

Kripto Jadi Salah Satu Pilihan Investasi

Tokocrypto, sebagai salah satu pemain utama di industri aset kripto Indonesia, menyambut baik pencapaian ini dan optimis terhadap prospek masa depan.

member

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan aset kripto kini semakin diminati oleh masyarakat Indonesia sebagai alternatif investasi yang inovatif dan potensial. Dengan regulasi yang semakin jelas dan dukungan pemerintah terhadap ekonomi virtual, para pelaku usaha optimis kripto akan menjadi salah satu pilar utama pertumbuhan keuangan virtual di Indonesia.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal. Sumber: Tokocrypto.
CMO Tokocrypto, Wan Iqbal. Sumber: Tokocrypto.

“Kami lihat pertumbuhan signifikan ini sebagai sinyal positif dari kepercayaan masyarakat terhadap aset kripto sebagai pilihan investasi dan perdagangan. Tetapi, kami juga punya pendapat yang sama bahwa literasi dan edukasi menjadi kunci utama dalam menjaga ekosistem yang sehat dan berkelanjutan,” kata Iqbal.

Iqbal menjelaskan pada bulan November 2024, nilai transaksi di Tokocrypto melonjak signifikan, hingga lebih dari $1,3 miliar. Kenaikan ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 134% secara month-on-month (MoM). Peningkatan drastis ini sejalan dengan kenaikan harga Bitcoin yang melonjak sampai +37.4% (MoM) pasca kemenangan Donald Trump sebagai Presiden AS. 

“Momentum ini memicu fenomena FOMO (Concern of Lacking Out) di kalangan investor, yang berbondong-bondong mengalirkan dana mereka ke pasar kripto. Selain Bitcoin, diversifikasi ke aset-aset kripto lainnya juga meningkat, didorong oleh harapan untuk memaksimalkan keuntungan dalam perjalanan bullish marketplace yang kuat. Hal ini memperlihatkan bahwa sentimen pasar global mempunyai mempunyai pengaruh pada signifikan terhadap aktivitas investasi di platform Tokocrypto,” jelasnya.

Ilustrasi aplikasi Tokocrypto. Sumber: Tokocrypto
Ilustrasi aplikasi Tokocrypto. Sumber: Tokocrypto

Dengan pertumbuhan transaksi yang mengesankan dan dukungan regulasi yang terus diperkuat, masa depan industri kripto di Indonesia terlihat cerah. Para pelaku industri kirpo di Tanah Air optimistis nilai transaksi aset kripto akan terus meningkat pada 2025.

“Kami yakin bahwa regulasi yang kuat, kolaborasi dengan para pemangku kepentingan, dan inovasi yang responsif terhadap kebutuhan pasar akan mempercepat pengembangan ekosistem kripto di Indonesia,” pungkas Iqbal.

[ad_2]
Sumber: vritimes