Pasar aset kripto di Indonesia terus memperlihatkan pertumbuhan yang signifikan. Berdasarkan knowledge terkini Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), nilai transaksi aset kripto di Indonesia pada bulan Juli 2024 memperlihatkan peningkatan yang signifikan, hingga Rp42,34 triliun. 

Angka tersebut mencerminkan kenaikan sebesar 3,69% dari bulan sebelumnya yang mencatatkan nilai Rp40,83 triliun. Peningkatan ini sepertinya tidak hanya mencerminkan minat yang terus tumbuh di kalangan investor kripto, namun juga memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pasar kripto yang paling dinamis di kawasan Asia Tenggara.

Dalam perspektif yang lebih luas, kinerja tahunan industri ini terlihat sangat impresif. Dari Januari mencapai Juli 2024, general nilai transaksi telah hingga Rp344,09 triliun, yang berarti ada lonjakan sebesar 353,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Angka-angka ini memperlihatkan bahwa adopsi kripto di Indonesia semakin meluas, didukung oleh inovasi teknologi, peningkatan kesadaran publik, serta regulasi yang semakin memberi dorongan untuk.

Alternatifnya, nilai pajak yang dikumpulkan dari transaksi aset kripto pada periode Januari mencapai Juli 2024 tercatat sebesar Rp371,28 miliar. Jika dijumlahkan dengan periode Januari 2022 mencapai Juli 2024, general pajak yang terkumpul hingga Rp838,56 miliar. Ini memperlihatkan bahwa pertumbuhan industri kripto sepertinya tidak hanya beruntung para pelaku pasar, namun juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan negara.

Selain peningkatan nilai transaksi, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia juga terus bertambah. Mencapai Juli 2024, Bappebti mencatat ada sekitar 20,59 juta pelanggan aset kripto di Indonesia. Ini memperlihatkan penambahan 348.769 pelanggan hanya dalam satu bulan, mencerminkan minat yang tinggi dari masyarakat terhadap investasi kripto.

atOptions = { 'key' : '22361bada66794b74bc520991471b0fe', 'format' : 'iframe', 'height' : 250, 'width' : 300, 'params' : {} };

Menurut Kepala Bappebti, Kasan, knowledge terkini ini memperlihatkan potensi besar pasar kripto di Indonesia yang terus berkembang pesat. Ia menjelaskan bahwa regulasi yang diterapkan oleh pemerintah telah memberikan kepastian hukum bagi pelaku pasar dan investor. Kasan juga mengingatkan pentingnya bagi investor untuk tetap waspadai terhadap risiko yang terkait dengan investasi aset kripto.

“Peningkatan nilai transaksi dan jumlah pelanggan memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia semakin memahami dan mendapatkan manfaat dari aset kripto sebagai instrumen investasi yang menjanjikan. Bappebti akan terus memberi dorongan untuk perkembangan ini dengan memperkuat regulasi yang ada serta memastikan perlindungan konsumen tetap menjadi prioritas utama,” ujar Kasan.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) yang juga CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis. Sumber: Tokocrypto.
Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI) yang juga CEO Tokocrypto, Yudhono Rawis. Sumber: Tokocrypto.

Sementara waktu, Wakil Ketua Umum Asosiasi Blockchain & Pedagang Aset Kripto Indonesia (Aspakrindo-ABI), Yudhono Rawis, menambahkan bahwa pertumbuhan ini juga mencerminkan kepercayaan investor memperlihatkan potensi besar dari industri aset kripto di Indonesia.

“Pertumbuhan pesat pasar aset kripto di Indonesia sepertinya tidak bisa dipungkiri. Dengan semakin banyaknya investor yang tertarik, aset kripto semakin menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Hal ini mencerminkan tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap industri ini, serta potensi besar untuk inovasi lebih lanjut di sektor keuangan virtual. Kami di asosiasi akan terus mendorong kolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan berkelanjutan bagi industri ini,” jelas Yudho. 

Aset Kripto Populer

Beberapa aset kripto yang paling banyak sekali diminati oleh investor Indonesia antara lain PEPE, USDT, Bitcoin (BTC), Ethereum (ETH) dan Solana (SOL). Fenomena ini memperlihatkan bahwa minat investor Indonesia sepertinya tidak hanya terfokus pada aset kripto yang sudah mapan seperti Bitcoin, namun juga pada aset kripto baru yang sedang naik daun seperti PEPE.

“Dengan popularitas aset kripto seperti PEPE, USDT, Bitcoin, dan Solana, kita lihat diversifikasi portofolio yang semakin matang di kalangan investor. Hal ini memperlihatkan bahwa para investor sepertinya tidak hanya mencari tau keamanan dalam aset-aset mapan, namun juga tertarik untuk mengeksplorasi peluang pertumbuhan di aset-aset kripto baru yang mempunyai potensi tinggi. Tren ini menjadi indikasi bahwa para investor semakin cerdas dalam membuat keputusan investasi, serta semakin siap menghadapi dinamika pasar kripto yang terus berkembang,” tambah Yudho.

Yudho yang juga merupakan CEO Tokocrypto mengingatkan di balik pertumbuhan yang pesat ini, terdapat sejumlah tantangan yang perlu diatasi, seperti volatilitas harga dan risiko penipuan. Untuk alasan itu, penting bagi investor untuk setiap saat melakukan analisis yang sangat dalam sebelum membuat keputusan untuk berinvestasi dalam aset kripto.

Secara keseluruhan, perkembangan ini mencerminkan momentum positif bagi industri kripto di Indonesia, dengan potensi pertumbuhan yang masih cukup besar di masa depan. Peningkatan yang konsisten dalam nilai transaksi, jumlah investor, serta kontribusi pajak memperlihatkan bahwa aset kripto semakin menjadi bagian integral dari ekosistem keuangan di Indonesia.


Sumber: vritimes