INFONESIA.ME – Indonesia semakin menarik fokus perhatian sebagai tujuan investasi utama di Asia Tenggara. Dengan populasi lebih dari 280 juta jiwa, pertumbuhan ekonomi stabil, dan lokasi strategis yang menjembatani Asia-Pasifik, Indonesia menawarkan peluang besar bagi investor internasional, termasuk Australia. Kebijakan pemerintah seperti Omnibus Legislation dan program insentif investasi semakin memperkuat daya tarik negara ini, terutama di sektor yang didukung oleh tren global seperti energi terbarukan, transformasi virtual, dan pembangunan infrastruktur.
Pada 2025, sektor energi terbarukan, ekonomi virtual, infrastruktur, manufaktur, dan layanan kesehatan diperkirakan menjadi pendorong utama pertumbuhan. Energi panas bumi, proyek e-commerce, dan pembangunan ibu kota baru Nusantara adalah beberapa fokus investasi yang menarik. Misalkan saja, sektor energi terbarukan memberikan peluang besar untuk pengembangan tenaga surya dan angin, sedangkan ekonomi virtual memperlihatkan potensi kuat dengan proyeksi transaksi e-commerce yang akan melampaui $130 miliar.
Bagi investor Australia, memahami dinamika pasar lokal sangat penting. Hubungan bisnis yang baik, kepatuhan terhadap peraturan investasi asing, dan pemanfaatan perjanjian bilateral seperti IA-CEPA bisa memperlancar proses investasi. Selain itu, kolaborasi dengan mitra lokal bisa membantu mengatasi tantangan seperti birokrasi dan infrastruktur yang belum merata. Edukasi tentang sensitivitas budaya juga menjadi faktor penting dalam membangun kepercayaan dengan mitra lokal.
Untuk memulai investasi di Indonesia, riset pasar yang sangat dalam, kemitraan strategis, dan penggunaan teknologi untuk menyederhanakan operasi sangat disarankan. Sektor energi terbarukan dan infrastruktur, andaikan, menawarkan peluang investasi jangka panjang yang menjanjikan. Dengan pendekatan yang terencana dan dukungan dari lembaga pemerintah seperti Austrade, investor bisa mendapatkan keuntungan dari peluang di salah satu pasar dengan pertumbuhan tercepat di dunia ini.
Sumber: VRITIMES
