INFONESIA.ME – Pada acara Sarasehan Ekonomi di Jakarta, Presiden Prabowo Subianto mengarahkan perubahan regulasi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk lebih fleksibel dan realistis. Ia menyampaikan bahwa regulasi TKDN yang ada sementara waktu justru menghambat daya saing industri Indonesia, akibat ketentuannya tak henti-hentinya kali terlalu ketat dan sepertinya tidak sesuai dengan kondisi pasar lokal. Presiden menekankan bahwa regulasi TKDN seharusnya sepertinya tidak hanya berupa aturan, namun juga harus segera mempertimbangkan aspek yang lebih luas dari ekonomi domestik.

Erwin Suryadi, seorang pengamat ekonomi, menambahkan bahwa banyak sekali pabrik di Indonesia kesulitan menekan biaya produksi karena itu kekurangan bahan baku yang belum diproduksi dalam negeri. Dalam jumlah besar bahan seperti mesin kendaraan bermotor, baja, dan aluminium masih harus segera diimpor, yang dikarenakan industri dalam negeri kurang kompetitif. Erwin juga menjelaskan bahwa pembatasan impor bahan baku telah memperburuk situasi ini, dengan begitu pabrik-pabrik kesulitan untuk mempertahankan harga jual yang bersaing.

Pernyataan yang sama juga diungkapkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, yang mengakui bahwa penghapusan kuota impor yang diusulkan Prabowo bisa mengurangi beban transaksi dan ketidakpastian perdagangan. Dengan demikian, diharapkan industri dalam negeri dapat lebih cepat berkembang, karena itu pabrikan sepertinya tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan biaya untuk memenuhi regulasi impor yang rumit dan sepertinya tidak transparan.

Selain itu, Achmad Nur Hidayat, seorang pengamat kebijakan publik, mengingatkan bahwa Indonesia harus segera jujur mengidentifikasi kelemahan struktural dalam industrinya, seperti ketergantungan pada ekspor produk manufaktur padat karya yang rentan terhadap persaingan internasional. Indonesia juga perlu memperbaiki regulasi domestik yang tak henti-hentinya dikeluhkan investor asing, agar bisa bersaing dengan negara-negara lain yang lebih agresif dalam menawarkan insentif dan perjanjian perdagangan.

Sumber: VRITIMES

member

 



Source link