Ngamprah|InfoNesia.me // Dalam upaya memperkuat pelayanan masyarakat serta menekan angka stunting, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat resmi meluncurkan Pilot Project Posyandu dengan 6 Bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM).

Launching ini bertepatan dengan kegiatan Bulan Penimbangan Balita dan Pemberian Vitamin A, dan digelar pada Senin, 4 Agustus 2025 di Posyandu Graha Berseri RW 25, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah.

Kegiatan ini menjadi tonggak penting dalam transformasi Posyandu yang kini tidak hanya berfungsi sebagai tempat pemantauan tumbuh kembang anak, tetapi juga sebagai pusat pelayanan terpadu lintas sektor.

Keenam bidang SPM yang terintegrasi mencakup sektor kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan dan kawasan permukiman, ketentraman dan ketertiban umum, serta perlindungan sosial.

Dalam sambutannya, Camat Ngamprah Agnes Virganty menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi, termasuk kepala perangkat daerah dan para kader Posyandu.

member

Ia menyebut, kegiatan ini sejalan dengan arahan Bupati Jeje Ritchie Ismail dan Ketua Tim Pembina Posyandu KBB, Bunda Syahnaz, yang mendorong agar Posyandu menjadi sahabat masyarakat.

“Posyandu bukan hanya tempat menimbang balita, tapi pusat informasi dan pelayanan yang menyentuh berbagai aspek kehidupan masyarakat. Dengan hadirnya Posyandu 6 SPM, masyarakat bisa mendapatkan layanan secara menyeluruh dalam satu tempat,” ujar Agnes.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) KBB, Dudi.Supriadi, juga menekankan bahwa program ini mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Posyandu.

Launching kali ini, lanjutnya, merupakan proyek percontohan yang diharapkan bisa menyebar ke seluruh wilayah KBB, dari tingkat kecamatan hingga desa.

“Kami bersyukur hari ini launching perdana terlaksana dengan baik di Desa Cilame. Harapannya, Posyandu 6 SPM ini bisa menjadi model pelayanan yang berkelanjutan, inklusif, dan partisipatif di seluruh wilayah Bandung Barat,” kata Dudi.

Selain kegiatan launching, acara ini juga diisi dengan pemberian bantuan sarana prasarana penunjang, khususnya untuk mendukung pelaksanaan layanan di enam bidang SPM.

Perusahaan swasta seperti PT Indofood, Ultra Milk, dan lainnya turut memberikan dukungan dalam bentuk donasi produk dan fasilitas.

Kepala Desa Cilame, Aas Anshor, menyambut baik ditunjuknya Posyandu Graha Berseri sebagai lokasi pilot project.

Ia menyatakan bahwa Posyandu 6 SPM sangat relevan dengan kondisi masyarakat saat ini yang membutuhkan pelayanan yang cepat, efektif, dan mudah dijangkau.

“Ini menjadi semangat baru bagi kami di Cilame. Masyarakat sangat antusias karena merasa semakin dekat dengan pelayanan yang dulu harus dicari ke berbagai tempat. Kini semuanya bisa diperoleh di Posyandu,” ujar Aas.

Ia menambahkan bahwa infrastruktur, fasilitas, dan sumber daya manusia yang dimiliki Desa Cilame mendukung penuh suksesnya program ini.

Ia juga berharap, dengan peran aktif seluruh elemen masyarakat, keberadaan Posyandu 6 SPM bisa memberikan dampak nyata dalam meningkatkan kualitas hidup dan SDM masyarakat.

Program ini menjadi bukti bahwa penanggulangan stunting dan peningkatan kualitas pelayanan dasar tak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah, tetapi memerlukan kolaborasi aktif antara masyarakat, pemerintah daerah, dan sektor swasta.

Dengan diluncurkannya Posyandu 6 SPM ini, Bandung Barat secara resmi memasuki fase baru dalam pelayanan publik berbasis komunitas, sekaligus menegaskan komitmennya menuju visi “New Zero Stunting” sebuah harapan besar bahwa tidak ada lagi anak stunting baru di wilayah Kabupaten Bandung Barat.

 

Jurnalis  : An/Red

Editor     : InfoNesia. me