Bandung Barat| INFONESIA.ME // Kepanikan akibat kasus keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menyisakan kekhawatiran masyarakat.
Rabu (24/9) sore, RSUD Cililin tampak sibuk menjadi pusat penanganan puluhan korban dari SMK Karya Perjuangan Cipongkor dan SMK Mekarmukti Cihampelas.
Ditengah situasi tersebut, jajaran Partai Nasdem Kabupaten Bandung Barat melakukan kunjungan langsung untuk memastikan layanan kesehatan berjalan sesuai standar.
Rombongan tiba sekitar pukul 17.00 WIB, dipimpin oleh Sekretaris DPD Nasdem KBB, Bintang Pamungkas, yang juga anggota DPRD KBB dari Dapil III (Lembang, Parongpong, dan Cisarua), bersama Novia Lisnawati, anggota DPRD KBB dari Dapil IV (Cihampelas, Batujajar, dan Cililin).
Kehadiran mereka menjadi sinyal bahwa isu kesehatan publik tidak boleh dipandang remeh, apalagi ketika melibatkan program prioritas pemerintah.

Direktur RSUD Cililin, dr. Neng Siti Djulaeha, Sp.PK, menyambut langsung rombongan Nasdem. Ia mendampingi mereka berkeliling ruang IGD, unit observasi, hingga ruang rawat inap pasien yang terkena dampak keracunan. Pemandangan lalu-lalang pasien dan keluarga korban menambah suasana haru sekaligus tegang.
Meski tidak ada pernyataan resmi yang dilontarkan kepada awak media, kehadiran para legislator itu menorehkan pesan kuat: politik harus hadir di tengah masyarakat, bukan hanya dalam forum rapat.
“Kunjungan ini setidaknya memberi dukungan moral. Korban dan keluarganya merasa diperhatikan,” ujar salah satu relawan kesehatan yang mendampingi pasien.
Langkah ini sekaligus menegaskan fungsi pengawasan DPRD KBB. Fraksi Nasdem menilai bahwa setiap program pemerintah, termasuk MBG, harus benar-benar dikawal dari hulu hingga hilir.
Jika distribusi, pengawasan kualitas, maupun mekanisme pelaksanaan lalai, maka keselamatan anak-anak bangsa bisa terancam.
RSUD Cililin kini menjadi titik krusial penanganan medis setelah peristiwa keracunan yang mengejutkan publik. Kasus ini bukan hanya menyoroti dunia kesehatan, tetapi juga mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap program unggulan yang digadang-gadang mampu menekan angka gizi buruk di kalangan pelajar.
Bagi sebagian warga, insiden ini menjadi peringatan keras agar pemerintah tidak sekadar menggembar-gemborkan program populis, melainkan memastikan kualitas dan keamanan di lapangan.
Sementara bagi partai politik seperti Nasdem, turun langsung ke rumah sakit adalah cara menunjukkan bahwa fungsi pengawasan legislatif harus hadir di saat paling genting.
Tragedi keracunan MBG di Cipongkor dan Cihampelas kini membuka babak baru: akankah ada evaluasi menyeluruh terhadap penyediaan makanan? Ataukah sekadar berlalu sebagai kasus insidental? Pertanyaan-pertanyaan ini masih bergema di tengah masyarakat, menunggu jawaban nyata dari para pemangku kebijakan.
Jurnalis. : An/Red
Editor. : InfoNesia.me