Bandung Barat, Info-Nesia.me // Pemerintahan Desa Cilame Menyelenggarakan Kegiatan halal bihalal yang diselenggarakan setiap tahun setelah Hari raya idul Fitri 1445 Hijriah, yang dilaksanakan aula Desa Cilame kecamatan Ngamprah, Jumat 19/04/2024.

Halal bihalal tingkat desa Cilame tersebut bertemakan “Refleksikan Diri Untuk Mensucikan Hati Dalam Jalinan Silaturahmi Bersinergis dan Berkolaborasi Guna Menguatkan Desa Cilame Kompak”.

Kades Cilame Aas Anshor Menyampaikan sambutannya .

“Alhamdulillah pada hari ini Jumat pemerintah Desa Cilame menyelenggarakan kegiatan halal bihalal kegiatan ini namun diselenggarakan setiap tahun setelah hari raya Idul Fitri untuk kita saling bermaaf-maafan (Silaturahmi) antara pemerintah Desa baik dengan lembaga masyarakat juga mitra lainnya pada tahun ini satu Syawal 1445, ” Ucapnya.

Undang tersebut tidak hanya aparatur Pemerintah desa ada juga pimpinan pondok pesantren kepala sekolah SD Margaasih, SD Budi Asih, SD Islami, SMPN 3 ngamprah dan Pondok Pesantren Taufik Khairat Al- Muawanah.

Ia mengatakan, acara ini agar menjadi momentum beberapa stakeholder berkumpul dan tidak hanya saling memaafkan melainkan menyamakan persepsi kegiatan pelangkah kita sebagai warga masyarakat desa Cilame.

member

“Untuk melakukan kegiatan atau cara pandang ke depan seiring Desa Cilame menghadapi tantangan yang disebabkan oleh aspek politik demografis sebagai tempat urbanisasi jumlah penduduk makin meningkat tentu dengan berbagai ragam suku,” tuturnya.

“Ini akan terjadi percampuran budaya terus proses untuk adanya kesamaan persepsi dalam pergaulan yang berikutnya adalah aspek budaya Desa Cilame sedang mengalami transisi dari masyarakat pedesaan menuju masyarakat perkotaan, ” Ungkapnya.

Ia menambahkan, program sosial pun mengalami pergeseran disamping kenakalan remaja atau juga kemiskinan mungkin karena proses transisi ini ada berapa masyarakat atau kelompok atau individu masyarakat.

Syukur alhamdulillah kalau misalnya keterangan itu menjadi bahan pemikiran kepada arah yang lebih baik namun jika disebabkan kekerasan menyebabkan kemiskinan malah menimbulkan perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai bermasyarakat.

Lanjut Aas, maka dari itu hal ini harus dipahami oleh berbagai unsur masyarakat di desa cilame peran pendidikan peran orang tua peran RW ,RT agar jangan sampai ada warga masyarakat dengan sosialisasi ini terabaikan yang berikutnya adalah aspek Politik bagaimanapun Desa sudah menjadi bagian dari kawasan perkantoran atau kawasan pusat pemerintahan Bandung Barat.

“Maka penopang ibukota ini akan terjadi banyak perubahan terus disamping politik juga ada kebutuhan masyarakat dari rangkaian pemerintah Desa Cilame harus mau tidak mau harus mampu menghadapi peningkatan kebutuhan masyarakat di bidang layanan publik.

Masih kata Aas, Baik Administrasi infrastruktur kesehatan pendidikan itu sudah menjadi tuntutan maka dengan berbagai persoalan-permasalahan kebutuhan tersebut dengan meningkat ini tidak bisa diselesaikan oleh di desa cilame, di dalam pendidikan ada SD, SMP mungkin bisa kolaborasi walaupun bukan kewenangan Desa namun ada beberapa bagian lain.

Dalam rangka pembinaan remaja melalui PKK pemerintah Desa melakukan pembinaan atau remaja yang ada di SMP atau di SD dari kegiatan halal bihalal dan sebagian pemerintah Desa Cilame agar bisa melakukan refleksi diri dengan hati yang suci menjalin silaturahmi bersinergi dan berkolaborasi guna menguatkan Desa Cilame kompak.

“Desa sendiri merupakan terminologi merupakan akronim dari kompetitif optimisme membahagiakan rakyat yang agamis religius dan kreatif artinya kebersamaan kita kolaborasi kita sengaja untuk mewujudkan berharap bisa mewujudkan kesehatan masyarakat lahir dan batin, ” paparan Kades.

Desa cilame memiliki program unggulan di luar daripada sebenarnya tentang keunggulan keputusan memang tidak hampir merata bahwa kebutuhan-kebutuhan masyarakat ingin kita akomodir dari pemberdayaan pembangunan.

“Aas Berharap, Dengan pemahaman warga masyarakat pembangunan sudah berjalan secara natural berharap pembangunan sumber daya manusia pembangunan yang berbasis spiritual agama maka dengan keinginan Pemerintah desa berharap lembaga-lembaga agama seperti Masjid Pondok Pesantren madrasyah bersinergi dengan pemerintah, ” tandasnya.**

Doni ARB