INFONESIA.ME – Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 0,4% menjadi $69,28 consistent with barel pada perdagangan Asia, didorong oleh kekhawatiran pasar terkait potensi pengetatan pasokan. Faktor utama yang memberi dorongan untuk kenaikan harga ini adalah kebijakan tarif 25% yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, terhadap negara-negara yang mengimpor minyak dari Venezuela, serta penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat yang lebih besar sekali dari perkiraan.
Trump menandatangani perintah eksekutif yang memberikan wewenang kepada pemerintah Amerika Serikat untuk mengenakan tarif terhadap negara yang membeli minyak dan bahan bakar cair dari Venezuela, yang merupakan langkah signifikan mengingat minyak adalah ekspor utama negara tersebut. Selain itu, penurunan persediaan minyak mentah Amerika Serikat yang tercatat sebesar 4,6 juta barel pada minggu yang berakhir 21 Maret juga berperan dalam dorongan harga.
Secara teknikal, harga minyak memperlihatkan fluktuasi yang berpotensi berlanjut, dengan analisis dari Dupoin Indonesia yang memperkirakan bahwa harga WTI dapat naik menuju $70,5 jika momentum bullish terus berlanjut. Tetapi, jika harga merasakan pembalikan, goal penurunan harga dapat sampai $67,5.
Pengumuman tarif Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik yang melibatkan Venezuela dan Amerika Serikat juga memperburuk ketidakpastian pasokan global. Pemuatan minyak mentah Venezuela merasakan perlambatan, dan dengan pengurangan armada tanker Chevron di Venezuela, pasokan minyak semakin terancam. Tarif terhadap impor minyak Venezuela mulai berlaku pada awal April, yang diprediksi akan mengurangi permintaan dan memiliki pengaruh pada pasar minyak global.
Sumber: VRITIMES
