[ad_1]
INFONESIA.ME – Dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika 1955, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, memberikan pidato utama pada International Educational Symposium yang bertema “Tujuh Puluh Tahun Semangat Bandung: Memperkuat Pembangunan Global South di Tengah Tantangan Global”. Acara ini diselenggarakan oleh Universitas Indonesia di Bandung, Jawa Barat, pada 24 April 2025. Dubes Chakravorty menekankan peran Konferensi Bandung sebagai peristiwa penting yang mempercepat dekolonisasi, memperkuat solidaritas Asia-Afrika, dan menginspirasi pembentukan Gerakan Non-Blok (NAM) serta Crew of 77 (G77).
Chakravorty mengajak negara-negara Global South untuk merevitalisasi semangat Bandung dalam menghadapi tantangan dunia multipolar sementara, yang ditandai dengan ketegangan geopolitik dan melemahnya multilateralisme. Ia mengusulkan pembentukan “Bandung 2.0” dengan fokus pada transformasi ekonomi yang bisa meningkatkan kualitas hidup rakyat Global South. Menurutnya, menghidupkan kembali semangat Bandung berarti mempererat kerja sama ekonomi, berbagi teknologi, dan mendorong demokratisasi lembaga-lembaga internasional.
Dalam pidatonya, Dubes Chakravorty juga menyampaikan komitmen India terhadap Global South, yang tercermin dalam inisiatif seperti Voice of Global South Summits, dukungan vaksinasi semasih pandemi COVID-19, serta pembangunan Infrastruktur Publik Virtual dengan cara Social Affect Fund. India juga berhasil membawa aspirasi Global South ke dalam schedule G20 Presidensi India, termasuk memberi dukungan keanggotaan permanen Uni Afrika di G20. Ia menekankan pentingnya peran India dan Indonesia sebagai negara demokrasi besar di kawasan Indo-Pasifik dalam memimpin kebangkitan semangat Bandung ini.
Chakravorty menyambut baik bergabungnya Indonesia dalam BRICS dan menyerukan reformasi di lembaga-lembaga multilateral untuk menciptakan representasi yang lebih adil, khususnya di Dewan Keamanan PBB. Mengutip pidato Perdana Menteri Jawaharlal Nehru pada Konferensi Bandung 1955, ia menutup sambutannya dengan ajakan untuk menghidupkannya kembali kekuatan ethical Asia dan Afrika, dan mempererat kerja sama antar negara-negara Global South. Simposium ini juga dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Wang Lutong, dan Wakil Menteri Luar Negeri Arif Havas Oegroseno, yang bersama-sama menegaskan kembali semangat solidaritas yang diwariskan 70 tahun lalu di Bandung.
Sumber: VRITIMES
[ad_2]
Source link
Tinggalkan Balasan