Bandung Barat, InfoNesia.me – Paguyuban Cililin Raya Tempo Doeloe menggelar acara Milangkala Batulayang ke -392 dengan bertemakan “Batulayang moal ngilang ku Ayeuna Aya cililin NU jadi ciri”, yang dilaksanakan gedung Nirom Desa cililin, Kecamatan Cililin Bandung Barat.

Masyarakat sangat antusias  khususnya kecamatan cililin ikut hadir merayakan acara ini , dari awal hingga penutup acara begitu khidmat yang digelar pada hari Minggu(03/02/2024)

ketua umum paguyuban Cililin Raya tempo Doeloe Kang Ridwan

ketua umum paguyuban Cililin Raya tempo Doeloe Kang Ridwan menjelaskan, dalam rangka syukuran paguyuban cililin Raya tempo Doeloe dan Milangkala Batulayang yang ke-392.

“Tujuan nya adalah satu edukasi bahwa paguyuban ini baru berdiri dan punya tujuan yang sangat mulia, visi dan misi selain memberikan kontribusi yang positif baik bagi masyarakat,” Jelasnya.

Pemerintah kecamatan kabupaten atau nasional tentu kami, berharap dengan seperti ini masyarakat terutama dalam rangka menampung aspirasi tidak terlepas untuk memberi potensi bagi sumber daya manusia  dan sumber daya alam.

member

Salah satu bentuk adanya gedung Nirom, manakala berkaitan dengan sejarah, Ini adalah sejarah dulu di masa zaman Belanda salah satu sebagai pemancar radio yang sampai Belanda.

Terlepas dengan syukuran ini menampilkan seni budayanya terus di bidang keagamaan, bidang ekonomi bidang sosialnya, paguyuban sendiri akan membuktikannya, mudah-mudahan pemerintahan tingkat kabupaten Bandung barat bisa memperhatikan paguyuban,” Ungkapnya.

Pembina paguyuban cililin Raya tempo Doeloe H Liman SH menambahkan, dalam hal ini terutama meningkatkan atau menggali aset potensi yang dikelola paguyuban cililin ini, “tambahnya.

Terkait gedung NIROM ini akan mengelolanya karna keterbatasan ada dua pengelola pertama pariwisata budaya (Disparbud) kehutanan.

Paguyuban cililin akan dijadikan semacam musieum hal tempo Doeloe foto kerajaan dan peninggalan terdahulu di kerajaan akan ditampilkan.

Sementara, paguyuban belum bisa mengelolanya atau memiliki harapan dari pihak dua instansi untuk  memberikan serah terima secara legalitas formal ke Disparbud.

“Mudah mudahan dengan lahirnya paguyuban ini dari pihak aparat terbawah desa maupun kecamatan, respon menunjang visi dan misi dari paguyuban, tidak semata mata membentuk suatu paguyuban kalau tidak ada maksud dan tujuan untuk membantu dan bermitra dengan pemerintahan,” Pungkas Hilman.

(A.ABR)